Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Nur ZamZam

Tinggal di Jakarta Timur

Analisis Sistem Informasi Keuangan pada Perusahaan FamilyMart

Diperbarui: 8 Desember 2023   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah fokus bisnis dan aplikasi system informasi yang di kembangkan oleh perusahaan FamilyMart?

FamilyMart adalah jaringan toko serba ada yang berasal dari Jepang dan telah berkembang ke negara lain, termasuk Indonesia. Fokus bisnis perusahaan adalah menyediakan berbagai macam produk kenyamanan kepada pelanggan, termasuk makanan dan minuman, barang-barang rumah tangga, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Dalam hal sistem informasi, FamilyMart telah mengembangkan berbagai aplikasi untuk mendukung operasi bisnisnya, termasuk sistem point-of-sale, sistem manajemen inventaris, dan sistem manajemen hubungan pelanggan. Sistem ini dirancang untuk membantu perusahaan mengelola operasinya dengan lebih efisien dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggannya.

Menurut Kusnadi, Biaya investasi yang diperlukan untuk satu gerai FamilyMart mencapai Rp 800-900 Juta. Sejak berdiri di Indonesia, FamilyMart telah memiliki 254 gerai dibawah PT Fajar Mitra Indah, anak perusahaan Wings Group sebagai Ftanchisee atau pemegang lisensi tunggal. Jadi untuk total biaya investasi adalah: 800 Juta 254 = Rp 203.200.000.000

FamilyMart, sebagai perusahaan ritel yang berfokus pada convenience store atau toko kelontong, memiliki implementasi REA (Resource-Event-Agent) dalam struktur operasional dan sistem informasinya. Berikut adalah deskripsi implementasi REA pada FamilyMart:

1) Resource (Sumber Daya):

  • Barang (Goods): FamilyMart memodelkan barang sebagai entitas utama dalam REA. Ini mencakup produk-produk yang dijual di toko, termasuk makanan, minuman, dan produk kebutuhan sehari-hari lainnya.
  • Kas (Cash): Sumber daya finansial yang diperlukan untuk transaksi pembelian dan penjualan.

2) Event (Peristiwa):

  • Penjualan (Sales): Event ini mencakup setiap transaksi penjualan di kasir, baik melalui pembelian tunai maupun non-tunai. Ini mencatat pemindahan barang dari inventaris ke pelanggan.
  • Pembelian (Purchases): Mencatat setiap transaksi pembelian barang untuk mengisi stok atau inventaris toko.
  • Penerimaan Kas (Cash Receipt): Kejadian ini terjadi saat FamilyMart menerima pembayaran dari pelanggan.

3) Agent (Agen):

  • Pelanggan (Customer): Pelanggan dianggap sebagai agen dalam REA karena mereka terlibat dalam peristiwa pembelian, yang mempengaruhi inventaris dan pendapatan perusahaan.
  • Karyawan (Employee): Karyawan FamilyMart terlibat dalam berbagai kejadian, termasuk penjualan kepada pelanggan, pengeluaran kas untuk pembayaran gaji, dan lainnya.

Implementasi REA ini memungkinkan FamilyMart untuk melacak pergerakan barang, mengelola inventaris, dan mencatat transaksi keuangan dengan lebih terstruktur. Selain itu, perusahaan dapat memahami secara lebih baik hubungan antara sumber daya, peristiwa, dan agen dalam operasional sehari-hari mereka.

Kelebihan dan Kekurangan Implementasi Sistem:*

1) Kelebihan:

  • Akurasi dan Transparansi: REA membantu menciptakan transparansi yang tinggi dalam pemantauan stok dan transaksi keuangan.
  • Manajemen Inventaris yang Efisien: Melalui pemodelan barang dan pembelian, FamilyMart dapat mengoptimalkan manajemen inventarisnya.
  • Analisis Kinerja Keuangan: REA memungkinkan analisis yang mendalam terhadap kinerja keuangan, termasuk penjualan dan pengeluaran.

2) Kekurangan:

  • Biaya Implementasi dan Pelatihan: Membutuhkan investasi awal yang signifikan untuk mengimplementasikan sistem REA dan melatih staf.
  • Ketergantungan pada Teknologi: Terdapat risiko teknologi terkait kegagalan sistem atau keamanan informasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline