Lihat ke Halaman Asli

Rasa yang Terpendam

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sunyi malam ini sesunyi hatiku
Ada kebekuan hinggap di jiwaku
Apa yang sebenarnya ku mau
Kau kembali hiasi hariku kini
Disaat kuhadapi masa sulit
Namun entah kenapa sedikit terasa menyakitkan
Rasa ini cukup menyiksaku
Andai ku dapat ungkapkan rasa ini
Andai ku dapat membaca hatimu
Rasa ini terlalu dalam
Hingga tak dapat ku nyatakan
Rasa amanku memendam rasa ini
Tapi sampai kapan?
Ku terlalu takut hadapi kenyataan
Jika ternyata kau tak merasa yang sama
Mungkinkah ku cinta sendiri?
Sampai kapan kita kan saling menunggu?
Sekian waktu kita lewati dengan berjalan di tempat
Akankah kita saling temukan jawabannya?

Jika ku tau memendam perasaan akan seperti ini
Maka mungkin ku kan berpikir dua kali
Terlambat ku menyadari
Terlanjur ku memendamnya
Hingga ku sulit sendiri ungkapkannya
Andai kau dapat membaca rasa ini
Dapatkah kau rasakan dari tatapanku?
Tatap mata penuh harap agar kau menyadarinya
Tapi kau hanya terus diam membisu
Seakan kau tak mengerti
Hingga hatiku selalu bergejolak mengartikan sikapmu
Mungkinkah ku salah mengartikan?

Saat ini ku hanya berharap tuk temukan jawaban
Tuk hilangkan semua gundah hati
Ku hanya ingin bisa terus berada di sampingmu
Tuk temani hari-harimu
Hingga ku temukan jawaban itu

Semoga kau mengerti apa yang ku mau
Ku tak ingin lebih darimu
Cukup mengetahui isi hatiku…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline