Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ilyas

Belajar dan berusaha menjadi lebih baik di segala bidang.

Secarik Catatan untuk Manchester United

Diperbarui: 25 April 2019   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BallerStatus.com

Saya tak perlu menanyakan bagaimana kabar Mancunian hari ini. Namun yang jelas, Kamis, 25 April ini menjadi hari penuh awan kelabu bagi mereka, walau cuaca bertolak belakang. Saya juga tak perlu menanyakan bagaimana perasaan Mancunian terkait tren negatif yang kini tengah hinggap di Old Trafford. Hal pasti, seluruh pecinta MU berharap Paul Pogba dan kolega mampu mengakhiri rentetan hasil buruk yang mereka alami.

Terkait hasil negatif ini, saya ingin memberi beberapa catatan, atau kasarnya komentar. Hal yang perlu Anda ketahui adalah catatan ini hanya hasil pengamatan saya dari apa yang sudah terjadi. Lain kata, catatan ini bisa jadi meleset, tetapi mungkin juga sebaliknya. Catatan pertama masalah kewibawaan pelatih. 

Ooo... jangan berpikiran kemana-mana atau yang tidak-tidak terlebih dahulu. Menurut saya, sosok kepemimpinan Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih saat ini tidak terlihat lagi. Bandingkan dengan saat ia masuk menggantikan Jose Mourinho. Saat ia bisa mengondusifkan ruang ganti serta membuat suasana di kamp latihan kembali cair mengalir.

Ucapannya membuat para pemain termotivasi, hingga Ander Herrera mengungkapkan, "Pelatih kami memberi tahu pada hari pertama (kedatangannya), cara terbaik untuk memenangkan pertandingan saat Anda memimpin ialah terus menyerang. Cara terbaik untuk bertahan adalah menjaga bola dan terus menyerang," ujar Herrera, seperti yang dilansir Mirror, Selasa (1/1/2019).

Kedua, taktik. Ya, taktik yang digunakan Ole akhir-akhir ini perlu dipertanyakan. Saat laga melawan City misalnya, lima bek digunakan untuk membendung serangan tiki-taka ala the Sky Blue. Okelah saya apresiasi hal itu, tetapi fakta di atas lapangan membuat kita semua yang menyaksikan pertandingan itu geleng-geleng kepala. 

Tembok pertahanan itu ternyata tidak cukup kuat untuk menyetop aliran bola dari kaki pemain City. Seharusnya Ole banyak belajar kepada Tottenham Hotspur saat melawan City pada perempat final UCL lalu. Hotspur mampu meredam permainan tiki-taka city dengan cara melawannya di lapangan tengah. Kita bisa lihat bagaimana barisan gelandang the Lilywhites bertarung all out menghadapi City.

Tangkapan Layar

Ketiga, permainan Paul Pogba. Menurut saya, sekali lagi ini hanya menurut pengamatan saya, semenjak rumor ketertarikan Real Madrid untuk mendatangkan dirinya musim depan, entah mengapa permainan Pogba menurun. Okelah Whoscored memberi nilai 7,35 atau tertinggi tenimbang pemain MU yang lain, tetapi daya juang dan tandingnya akhir-akhir ini menurun. 

Kita tidak melihat permainan Pogba pada awal kepelatihan Ole. Sebagaimana dinukil dari tirto.id (31/12/2018), Pogba sudah mencetak empat gol hanya dalam tiga laga saja. Selain itu, tiga assist-nya juga berperan atas terciptanya gol-gol lainnya dari Si Iblis Merah dalam tiga pertandingan di bawah kendali Solskjaer.

Keempat, secara keseluruhan, gaya permainan Marcus Rashford cs sangatlah mengecewakan fans. Rashford, seperti dikutip detikbola.com menyatakan, "Hari ini, kami tak bermain seperti Manchester United. Ini salah. Paling minimal adalah untuk bekerja keras dan mengerahkan segala kemampuan untuk lambang di dada, suporter, klub, dan diri anda sendiri."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline