Lihat ke Halaman Asli

Mutiara di Dasar Samudra

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila senja menjelang
rasa itu pun datang
Semakin tinggi menjulang
Terbang di kekosongan awang

Rindu merasuki qolbu
Menusuk dan menderu
Seiring berjalannya waktu
Tak tahan ingin melihatmu
Di taman yang syahdu
Diiringi kicauan burung yang merdu
Disitu kita berpadu.

Wahai yang bermata jeli
Tatapanmu seindah pelangi
Senyummu nyaman di hati
Katamu lembut dimengerti
Namun dirimu terhalangi.

Terhalangi dari dunia
Yang penuh hina dina
Penuh maksiat dan dosa
Kejahatan di mana mana

Wahai telur burung unta
Tunggulah aku di sana
Doakan agar terlaksana
Untukmu bidadari surga

Dari Perindumu di dunia
Muhammad Hasan asli Soka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline