Lihat ke Halaman Asli

MUHAMAT MUHAMAT

saya seorang dosen di Prodi Biologi Fakultas MIPA universitas Lambung Mangkurat

Rumah Kita untuk Rumah Semut

Diperbarui: 1 Mei 2024   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kita merasa jijik melihat semut berjalan berbaris menuju berbagai wadah bahan makanan yang ada di lemari dan meja makanan. Hal ini bukan salah semut datang ke rumah kita.  Ada minimal 5 faktor semut ada di rumah kita.

  • Semut termasuk serangga omnivora yaitu serangga yang mampu memakan segala jenis makanan baik yang berasal dari hewan maupun dari tumbuhan, baik yang sudah matang maupun mentah.
  • Semut hidup berkoloni atau berkelOmpok. Dalam satu koloni ada 3 tipe semut (kasta) yaitu : ratu, pejantan dan pekerja.  Semut ratu mempunyai peran bertelur setiapa hari mampu bertelur  150-200 butir telur.  Ratu dapat hidup sampai satu tahun. sehingga dapat menghasilkan telur ratusan ribu telur.  Telur ini sebagian besar menetas menjadi semut pekerja.  Semut pekerja ini yang paling banyak.  Semut pekerja melaksanakan semua pekerjaan yang ada di sarangi bertugas mencari makanan dan air untuk ratu dan anak semut,.  Semut pekerja juga merawat ratu, telur dan anak semut.  Semut pekerja juga menjadi penjaga sarang, jika sarang kita ganggu, sering kita digigit semut. Semut jantan jumlahnya tidak banyak.
  • Tidak adanya pemangsa semut di lingkungan rumah.  Posisi semut dalam rantai makanan adalah sebagai konsumen tingkat  1 (herbivora) atau tingkat 2 (karnivora dan dentritivora), sehingga semut bisa menjadi mangsa hewan hewan predator semut.  Predator semut di alam adalah beruang, trenggiling, laba-laba, cicak, dan lain-lainnya. Beruang dan trenggiling tidak mampu hidup dilingkungan manusia.  Laba-laba dan cecak tidak menjadikan semut menjadi mangsa utama.  Laba-laba dan cecak lebih memilih nyamuk dan serangga terbang lainnya sebagai mangsanya.
  • Kebiasaan kita yang mendungkung keberadaan semut di rumah kita.  Kita seringkali menciptakan ruang-ruang yang cocok untuk sarang semut, misalnya tumpukan barang-barang rumah yang tidak pernah disentuh atau dibersihkan.  Celah-celah antar tumbukan barang  ini menciptakan kelembapan yang cocok buat telur-telur semut menetas menjadi semut muda
  • Kebiasaan sering  menyimpan makanan yang berlebihan dan menunda buang sampah makanan. Hal ini menjadi sumber makanan buat semut. 
  • Solusi yang bisa disarankan adalah
  •  lebih rajin membersihkan rumah, kurangi barang-barang yang tidak dipakai menumpuk dalam rumah alangkah baiknya diberikan kepada orang yang bisa memanfaatkan. 
  • kurangi  menyimpan makanan di tempat yang mudah dijangkau oleh semut atau membeli makanan sesuai kebutuhan.
  • lebih memahami semut ada pemangsanya. Jagalah rumah kita bahwa pemangsa semut (laba-laba) biarkan tetap hidup. kalau kita merasa jijik usirlah jangan sampai membunuh.

  • Semoga tulisan ini bermanfaat menimbulkan juwa kita untuk menjaga keseimbangan lingkungan.  Kita hidup jangan berfokus kepada keuntungan hanya untuk kita namun ada kehidupan yang lainnya yang hidup bersama kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline