Lihat ke Halaman Asli

Muhamat Irsan

Mahasiswa

Pendekatan Komunikasi Internasional melalui Teori Ketergantungan dan Pengaruh terhadap Negara Berkembang

Diperbarui: 11 Oktober 2018   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara tentang pendekatan komunikasi internasional tentunya juga akan membahas tentang beberapa teori komunikasi, komuikasi internasional adalah komunikasi yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan dengan negara lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan dan kerja sama melalui media komunikasi atau media internasional, komunikasi internasional juga sebagai proses penyampaian komunikasi berbagai negara dalam dua hal, yang pertama adalah hubungan bilateral yang mana artinya adalah kerja sama antara dua negara, dan hubungan multiteral, yaitu hubungan kerja sama dengan banyak negara.

Salah satu teori dalam komunikasi internasional yang paling lekat dengan kemajuan negara berkembang adalah teori ketergantungan, teori ketergantungan ini juga berpengaruh dengan empat tahapan komunikasi internasional, yang pertama itu ada pendekatan secara idealistic humanistic sebagai metode yang dilakukan sebuah negara untuk mempererat hubungan persahabatan dan kerjasama internasional. Kedua itu ada ada pendekatan denagn cara kepengikutan politik baru dimana negara-negara dunia membangun hubungan antar blok contoh seperti blok barat dan blok timur. Ketiga pendekatan dengan cara membuat informasi sebagai kekuatan ekonomi, bahkan ada salah satu kalimat yang sangat terkenal yaitu "siapa yang menguasai informasi, dialah yang menguasai dunia", kalimat ini sangat cocok untuk menggambarkan kondisi dunia saat ini. Keempat pendekatan dengan cara kekuatan politik, cara ini dilakukan dengan cara mempertahankan dan memperluas wilayah pengaruh.

Teori ketergantungan juga dikenal sebagai teori yang melihat pemasalahan pembangunan dari sudut dunia ketiga, dimana kehidupan ekonomi negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangannnya. contoh teori ketergantngan yang ada diindonesia misalnya, Indonesia mempunyai satelit, tetapi satelit itu buatan negara lain, Indonesia hanya memesan dan membeli dari negara lain, serta peluncuran keruang angkasa juga dilakukan menggunakan roket milik negara lain, hal ini membuktikan jika negara berkembang seperti negara Indonesia masih memiliki ketergantungan dengan negara lain.

Indonesia sebagai negara berkembang juga tidak selamanya harus memiliki ketergantungan dengan negara lain, pasti ada negara lan juga yang memliki keterantungan dengan negara kita, contoh yang paling dekat adalah negara tetangga kita Timor Leste, bahkan sebagian besar berbagai kebutuhan negara itu dipasok dari Indonesia, seperti kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan sampai kebutuhan pembangunan infrastrukturnya, tentunya hal ini dipengaruhi oleh faktor sejarah yang mana dulu Timor Leste adalah salah satu provinsi diidonesia, hubungan itu masih terjalin sampai saat ini.

Indonesia sendiri harus bisa lebih melakukan lebih banyak hal lagi untuk bisa lebih mandiri, hal ini terlihat dari berbagai hal, pada saat ini untuk memenuhi kebutuhan pokok saja Indonesia masih bergantung pada impor, seperti diketahui pada saat ini negara kita mengimpor berbagai kebutuhan pokok seperti beras, jagung, kedelai, daging sapi hingga garam, selain itu negara kita juga masih bergantung pada investor, padahal potensi investor domestic juga sangat berpotensi besar, namun pertanyaannya mau sampai kapan negara kita terus begantung pada negara-negara maju didunia, tentu negara kita memiliki modal yang sangat kuat untuk menjadi negara yang maju, bila negara dikelola dengan benar, selain memiliki beragam kekayaan seperti tanah subur, kekayaan perut bumi, dan berbagai kekayaan lain, Indonesia memiliki populasi yang sangat besar, dan bukan tidak mungkin negara bisa bersaing dengan negara-negara maju lainya, kita harus mulai dari diri kita dulu kearah yang lebih baik untuk Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline