Lihat ke Halaman Asli

Latar Belakang Munculnya Sumpah Pemuda

Diperbarui: 28 Oktober 2020   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan antarorganisasi kepemudaan yang sudah ada, maka dimulailah pertemuan-pertemuan untuk menemukan kata mufakat sejak 1920an. Sayangnya, karena perbedaan landasan, organisasi-organisasi tersebut belum menemukan titik temu. Kemudian pada 15 November 1925, diadakanlah kongres pemuda untuk membentuk panitia pelaksanaan kesepakatan bersama. Pada 30 April 1926 organisasi-organisasi pemuda berkumpul dan melaksanakan rapat massal yang dikenal dengan nama Kongres Pemuda I. Kongres inilah yang merupakan titik awal bersatunya para pemuda Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Kongres ini berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama, yaitu:

1. Kemerdekaan Indonesia dari penjajahan merupakan cita-cita bersama seluruh pemuda di Indonesia.

2. Seluruh organisasi kepemudaan bertujuan untuk menggalang persatuan.

Idemenyelenggarakan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi persatuan pelajar seluruh Indonesia. PPPI berinisiatif untuk mengadakan rapat di tiga gedung yang berbeda yang terbagi dalam tiga kali rapat.

Rapat diadakan pada 26-28 Oktober 1928 di Jakarta. Kemudian, pada 26 sampai 28 Oktober 1928, semua perkumpulan pemuda, mahasiswa, dan partai politik menghadiri Kongres Pemuda II. Kongres ini berlangsung selama 3 hari, agenda pertemuan ini adalah mempersatukan dan mengobarkan semangat perjuangan dalam diri masing masing peserta. Sayang, sempat terjadi insiden dalam kongres ini, polisi Belanda menegur pemimpin rapat untuk tidak menyebut-nyebut tentang kemerdekaan Indonesia. Kebebasan para pemimpin ini serasa dibatasi dan cita-cita untuk merdeka dipersulit. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya dipejara dan diasingkan ke daerah terpencil.

Kebencian terhadap penjajah pun kian besar karena insiden ini. Semakin dikekang, pemuda Indonesia justru semakin kuat melawan berbagai bentuk penjajahan dan kolonialisme. Keinginan untuk merdeka juga semakin kuat karena hanya dengan mencapai kemerdekaanlah para pemuda bisa bebas dari segala bentuk penjajahan.

Para pemuda memperjuangkan hak-hak anak yang harus mendapatkan pendidikan kebangsaan. Selain itu pentingnya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah juga patut diperjuangakan. Perlu diketahui bahwa pada masa penjajahan, pendidikan sangat terbatas pada orang-orang yang berpenghasilan lebih.

Anak para pejabat akan mendapatkan pendidikan yang layak. Disisi lain, anak-anak yang oran tuanya miskin tidak mendapatkan pendidikan. Inilah yang membuat bangsa Indonesia dimasa penjajahan sulit berkembang. Pada 28 Oktober 1928, hari ketiga Kongres Pemuda II, Sumpah Pemuda lahir. Mohamad Yamin membuat inti sari seluruh isi kongres. Dari inti sari itulah lahir perumusan Sumpah Pemuda yang secara aklamasi disetujui oleh seluruh peserta kongres. Begini bunyinya:

Pertama: Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang

satu, tanah Indonesia.

Kedua : Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline