Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Yus Yunus

Sastrawan, dan Teaterawan

Alangkah Lucu dan Menggemaskannya Kalimat Satgas Ini!

Diperbarui: 13 April 2022   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pribadi

Pandemi berlanjut hingga bulan puasa tahun 2022, satgas bolehkan bukber asal jangan ngobrol. Ini bukan guyonan, tapi ramai jadi konten masal di media sosial. Sungguh alangkah humornya negeri ini.

Masalah berbahasa sepertinya masih menjadi kendala kaum intelek. 

Bukan hanya bagi penduduk urban yang konon katanya banyak didiami orang-orang bertitel dan berpangkat tinggi, para netizen yang awam akan bahasa, yang menggunakan bahasa sebatas pengetahuan, dan pembendaharaan seadaanya saja pun akhirnya menggunakan ketidak tahuannya akan bahasa sebagai guyonan. 

Padahal apa yang kita orang awan guyonkan dengan bahasa tidak lebih dan tidak kurang adalah sebuah penggambarkan akan kebodohan dan kurangnya pengetahuan akan berbahasa. 

Beberapa waktu lalu kita semua menyaksikan di media sosial pemerintah menyampaikan responnya terhadapat hajatan rakyat saat bulan puasa. Acara seperti reuni atau buka bersama kini menjadi sebuah kegiataan yang dianggap oleh satgas covid sebagai hal yang harus dihindari.

Ya, memang pada dasarnya seluruh rakyat Indonesia setuju bahwa protokal kesehatans selama masa pendemi ini masih harus dan tetap dilakukan. 

Dengan kalimat "Boleh Bukber Tapi Dilarang Ngobrol" seolah-olah telah menjadi sebuah solusi untuk mencegah penularan virus corona di bulan puasa. Yang padahal kaliman ini oleh masyarakat awam dianggap menggelitik, dan penuh dengan paradoks jenaka. 

Kita sebagai masyarakat yang waras tidak perlu merasa aneh atau heran dengan kalimat yang dikeluarkan satgas. Barang kali yang dimaksud adalah untuk mengutamakan buka puasa ketimbang bergosip di meja makan, kan jadi sayang-sayang puasanya. 

Atau kalau kita ingin jauh berbaik sangka, dengan tidak mengobrol selama acara bukber berlangsung itu berarti kita tidak hanya sedang menikmati makanan, dan menghargai petani yang menanam beras, tetapi juga kita sedang menjaga diri untuk tidak membahas hal-hal yang dapat merusak acara kebersamaan. Toh tujuan buker itu kan sekedar makan-makan. 

Tetapi bagai mana kalau kita sama seperti kaum awam yang lain, menganggap kalimat "Boleh Bukber Tapi Dilarang Ngobrol" dari satgas sebagai hal yang aneh, lucu, menggemaskan, dan bahkan menggelitik perut serta mulut untuk melepaskan tawa sampai terpingkal-pingkal. Ya, bukber! Ya, pasti ngobrol dong! 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline