Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Yusuf

Mahasiswa S1 Jurusan Sastra Indonesia

Kaitan Leksikografi dan Kamus di Era Modern

Diperbarui: 18 Mei 2021   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Leksikografi". Bagi sebagian orang kata tersebut terdengar asing di telinga. Kata ini akan muncul dalam dunia pendidikan ketika kita menyebut kata pemantiknya yaitu kamus. Leksikografi secara pengertian bebas dapat diartikan sebagai teknik dalam penyusunan kamus serta apapun yang berhubungan dengan kamus. 

Cabang ilmu bahasa ini kemudian bertransformasi menjadi kamus yang menjadi kiblat bagi peneliti untuk menguraikan segala bahan penelitian atau objek kajian dari segi pemaknaan. Seiring perkembangan zaman Kamus yang merupakan khazanah dalam pembendaharaan kata suatu bahasa kini harus ikut dalam arus globalisasi.

Dewasa ini kamus tidak hanya ada dalam buku perpustakaan atau rak tumpukan buku. Akan tetapi, kamus saat ini banyak bertebaran di internet dengan berbagai ragam bentuk dan tampilan. Beragam jenis kamus yang sebagian besar sudah menjelma dalam bentuk digital justru menimbulkan beragam dampak positif dan negatif. Pasalnya penggunaan kamus digital yang asal mencatutkan definisi sebuah objek rawan sekali terjadinya plagiasi. 

Sebenarnya dalam pemilihan rujukan bahasa boleh saja menggunakan kamus digital namun alangkah baiknya dicantumkan pula sumber utamanya sebagai bentuk apresiasi kita terhadap pendapat seseorang. Terlepas dari dampak negatif yang sifatnya personal atau pribadi masing-masing dari pengguna kamus itu sendiri, banyak sekali dampak positif yang didapatkan dari kamus digital dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam dunia pendidikan.

Dalam tahapan penyusunan kamus terdapat langkah-langkah sebelum terciptanya sebuah kamus dimulai dari persiapan data atau yang sering disebut dengan korpus. Korpus sendiri merupakan data yang diperoleh dari intuisi seorang peneliti yang sengaja dituangkan sesuai bidang keilmuaan yang dikuasai. Korpus dapat berupa bahasa lisan atau tulisan yang praktis serta alamiah dan dikumpulkan secara sistematis. 

Sistematis yang dimaksud bukanlah suatu rancang bangunan akan tetapi lebih mengarah pada prinsip luaran bahasa seperti konteks waktu, tempat dan lain sebagainya. tahapan dalam menentukan korpus yaitu pertama dengan mengelonmpokkan data selanjutnya akan ada anotasi lalu akan dianalisis terlebih dahulu dan terakhir akan tersusunlah korpus yang sesuai dengan bidang keilmuan yang dimaksud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline