Jakarta, 11-13 November 1998
Saat itu
Teriakan nyaring diantara suara-suara do'a
Tapi bukan merdeka
Kawan-kawan didesak masuk ruangan
Oleh rentetan suara senjata
Nyanyian duka satu demi satu bersuara
Diantara tumbang-tumbangnya jiwa-jiwa muda
Malaikat begitu dekat
dan Tuhan memberikan hadiah-hadiah bagi yang selamat.
Luka dimana-mana
Bercak merah gertak amarah
Sementara do'a masih do'a
Seolah Tuhan menahan sentuhan cintanya
Saat itu aku adalah mereka
Kami adalah kalian
Dan jiwa merdeka adalah kita semua
Tak ada kata berbeda meski almamater lain-lain warna
Sampai akhir baginya catatan duka selesai
Semua hanya di ujung pena
Tak ada jawaban tentang siapa sebenarnya mereka
Sosok dibalik pemuntah pelor
Dan kami masih berdo'a
Berharap Tuhan
Beri kabar baik selanjutnya
#yasinisme
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H