Lihat ke Halaman Asli

Yasinisme

Lelaki penikmat es kelapa muda

Sebelum Tertipu Ketika Belanja, Mari Mengenal Palkor Terlebih Dulu

Diperbarui: 18 Mei 2018   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: zoline.co.za

"Bang.. Ini berapa yah?"

"Murah gan, 270k aja"

"Bisa kurang nggak gan, 200k aja ya"

"Belon dapet gan, yaudah pasnya aja ya gan 250"

"Seken ko harganya beda tipis sama baru"

Mungkin seperti itu gambaranya jual beli onlain, melihat dari pasar dan kebutuhan serta minat masyarakat yang cenderung lebih memilih yang mudah plus Simpel pasti sasaran utama dari membeli barang yang di idam-idamkan lewat jalur onlain dengan memanfaatkan sumber sosial media, dari sini kita mengenal kata Agan atau Sista, kita juga mengenal COD, namun di sini pula kita mengenal Palkor.

Melirik penggunaan bahasa dan pungsinya, beberapa orang berpendapat jika Palkor adalah pembeli yang mempermainkan perasaan pedagang atau menggantungkan proses jual-beli tersebut, imbasnya tidak sedikit para penjual barang merasa sangat direpotkan oleh tingkahnya para Palkor ini, "bukanya membeli, malah ngomong yang nggak-nggak, plus jelek-jelekin jualan orang, suka nggak ngotak emang tuh Palkor" ungkap Lala salah seorang penjual yang sempat dibuat repot oleh Palkor.

Banyak orang berpendapat jika Palkor adalah Perbuatan yang sangat merugikan dan bahkan pelakunya bisa pula terkena dosa lantaran menyekak rejeki orang lain. "intinya kalau nggak mau beli, nggak usah banyak nanya, apalagi sampe bilang plus-minusnya dan membanding-bandingkan, toh kita kan nggak tau alasan dia jual, bisa aja untuk kepentingan keluarganya yang sangat mendesak" masukan dari seorang lelaki muda yang tidak mau disebutkan namanya. Dari kegiatan dan banyaknya aksi Palkor yang beredar di dunia maya, alhasil ditemukan 2 jenis Palkor yang sangat-sangat tidak meresahkan;

1. Sudah deal saat COD menghilang

Yang ini paling sangat tidak diinginkan dari para penjual, bisa dibayangkan betapa sakitnya perasaan ketika sudah mempercayai seseorang untuk membeli jualannya, sudah deal dan sudah membuat perasetujuan untuk bertemu, sudah mempersiapkan barang yang akan dijual, dan sudah memprediksi waktu namun saat sampai lokasi, menghilang dengan cara diblokirnya semua kontak.

Dari banyaknya Palkor yang seperti ini, tak jarang para penjual selalu memutuskan untuk mencari tempat yang labih dekat dari lokasi si penjual, bahkan terkadang para panjual malah memilih untuk meminta transfer dalam pembayarannyanya dan barang jualan akan dikirim melalui jasa pengiriman barang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline