Lihat ke Halaman Asli

Menciptakan Kelas Yang Hijau : Mahasiswa KKN-T Kelompok 14 UMMI Kenalkan Hidroponik Sistem Wick di SD Bojongkoneng Desa Mekarmukti

Diperbarui: 15 September 2024   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN-T Kelompok 14 UMMI bersama jajaran guru SD Bojongkoneng

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Kelompok 14 Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) yang dipimpin oleh Muhammad Rusdiansyah dan dibimbing oleh ibu Dr. Lusi Susilawati,S.S.,M.Hum. selaku Dosen Pembimbing lapangan (DPL) telah melaksanakan workshop hidroponik sistem Wick di Sekolah Dasar (SD) Bojongkoneng, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, pada hari Sabtu, 14 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem hidroponik sebagai metode bercocok tanam yang efisien dan ramah lingkungan kepada sekitar 70  siswa kelas 4, 5, dan 6.

Workshop ini dilaksanakan di dalam kelas yang menyediakan ruang yang cukup untuk praktik langsung. Dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berlangsung selama 2 jam, acara ini diawali dengan pemaparan materi mengenai hidroponik yang disampaikan langsung oleh mahasiswa KKN-T 14 UMMI. Dimana pemaparan materi tersebut menjelaskan mengenai keuntungan sistem hidroponik dibandingkan pertanian konvensional, seperti efisiensi penggunaan air dan ruang, serta kemudahan dalam perawatan tanaman.

Setelah sesi materi, siswa diajak untuk langsung terlibat dalam praktik pembuatan sistem hidroponik sederhana. Mahasiswa membimbing mereka dalam menyiapkan media tanam, meracik larutan nutrisi, dan menanam bibit sayuran seperti selada, kangkong, dan pakcoy. Antusiasme siswa terlihat jelas saat mereka mencoba sendiri setiap langkah, dan banyak dari mereka yang aktif bertanya mengenai proses pertumbuhan tanaman.

Dokomentasi siswa saat penanaman

 

Dokomentasi siswa saat penanaman

Dokomentasi siswa saat penanaman

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membangun keterampilan praktis yang dapat diterapkan di rumah. Dengan belajar hidroponik, siswa diharapkan dapat memahami cara menanam tanaman dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta menumbuhkan ketertarikan terhadap dunia pertanian yang berkelanjutan.

Pak Yudha selaku salah satu guru kelas 6 SD Bojongkoneng, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan ini. Beliau berharap agar siswa dapat menerapkan ilmu yang didapat dan berbagi pengetahuan ini dengan teman-teman serta keluarga mereka. "Kegiatan ini adalah langkah awal untuk menciptakan generasi yang lebih sadar akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan cinta akan  lingkungan," ujar pak Yudha.

Dengan langkah sederhana ini, diharapkan generasi muda dapat lebih menghargai proses pertanian dan memahami pentingnya keberlanjutan dalam penggunaan sumber daya alam, sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan keterampilan, serta mendorong siswa untuk berinovasi dalam bidang pertanian. 

Foto bersama setelah penanaman

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline