Berawal dari cerita teman, bahwa perusahaan terbesar di Arab Saudi yakni : Saudi Service sedang membutuhkan banyak karyawan dari berbagai negara di dunia, salah satunya Indonesia.
Posisi yang ditawarkan bervariasi diantaranya dari posisi menejer, juru bahasa, teknisi, sopir, office boy, sampai cleaning servis.
Para pekerja ini, nantinya akan di tempatkan di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Bandara Jamaah Haji&umroh, Bandara Madinah, Bandara Riyadh, Masjidil Harom, Masjid Nabawi, Hotel, Kerajaan, dan Kampus Universitas Teknologi King Aziz(KAUST).
Persyaratan yang harus dipenuhi cukup mudah, sama seperti halnya melamar pekerjaan di dalam negeri dan biayanya sebesar 14 juta rupiah
Fasilitas yang diberikan berupa asrama, sarapan pagi, antar jemput dan jaminan kesehatan.
Entah apa yang ada di dalam pikiran saya saat itu, tiba_tiba saja saya tertarik untuk ikut mendaftar. Padahal pada saat itu tepatnya 20 november 2007 saya masih "pindah tempat makan dan tidur" di pondok pesantren, entah kebetulan atau apa yang pasti seminggu sebelum mendengar kabar lowongan kerja LN itu, saya baru saja menyelesaikan pengajian kitab bab haji dan umroh.
Dan Di akhir kalam pengajian guru saya memanjatkan do'a: "Ya Alloh.. mudahkan kami menuju rumahMu" tak terasa air mata saya jatuh dan terbersit di pikiran bahkan harapan yang bila dilfadzkan mungkin seperti ini: "Ya Alloh.. saya ingin berhaji selagi muda".
Tidak menunggu waktu lama, saya utarakan niat saya ke kedua orang tua, alhamdulillah saya terdaftar dan jadwal keberangkatanya bulan depan dengan lama kontrak kerja 2 tahun. Meski kebun abah ema saya yang harus terjual buat ongkosnya. Hehe..
"Berapa gaji perbulan nya nak?"
"Kecil Abah.. cuma 529 Riyal Saudi". Setara dengan Rp. 1.587.000,- bila dirupiahkan ke kurs pada hari itu Rp. 3000 Riyal.