Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Rojaya

DOSEN IAILM Pontren Suryalaya

Kenangan bersama Bayi Bernama Muhammad

Diperbarui: 10 Oktober 2023   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenangan Bersama Bayi Bernama Muhammad

Halimah bercerita,"Bani Sa'ad menghadapi tahun sulit, karena tidak ada hujan. 40 perempuan dari suku kami bersama suaminya pergi ke Mekah dan masing- masing telah mendapatkan satu bayi dari penduduk Mekah untuk disusui. Aku terlambat, sehingga tidak mendapati bayi yang akan disusui."

Abdul Mutholib berjalan dan tiba- tiba mendengar suara tanpa rupa,"Jangan berikan bayi Muhammad kepada siapapun, selain pada Halimah As-Sa'diyah."

Halimah berkata,"Aku berpapasan dengan Abdul Mutholib, kemudian aku bertanya tentang bayi yang dapat Kususui." Ia bertanya,"Siapa namamu? Apa suku mu?". Aku menjawab,"Namaku Halimah As-Sa'diyah." Abdul Mutholib tersenyum dan tertawa. Wajahnya sumringah,"Untung, untung, wahai Halimah As-Sa'diyah. Apa kamu berkenan menyusui bayi yatim, insya Allah kau akan beruntung," (Majmu'ah Maulid, hlm. 127-128).

Halimah berkata,"Aku mengambil bayi bernama Muhammad dan masuk dengannya melewati berhala. Hubal tersungkur kepalanya, berhala- berhala roboh berjatuhan dari tempatnya."

"Aku mendatangi hajar aswad untuk menciumnya. Hajar aswad keluar dari tempatnya sehingga mencium wajah Nabi Saw. Aku ceritakan kejadian tsb kepada suamiku." Ia berkata,"Aku sudah katakan padamu bahwa ia bayi yang diberkahi, hayu kita ambil dan pulang ke rumah."

Halimah berkata,"Aku mengendarai hewan tunggangan yang aku kendarai waktu datang. Binatang tsb lemah dan tidak dapat berjalan cepat. Namun kini ia menjadi cepat sehingga mengalahkan hewan-hewan lain yang dikendarai para kafilah."

Halimah melanjutkan ceritanya,"Aku tidak melewati pohon, melainkan pohon tsb menyapa,"Assalamu 'alaika, ya Khoirol mursalin (Keselamatan buatmu, wahai sebaik- baik Rosul)."

"Aku tidak berhenti istirahat di bawah pohon kering, melainkan pohon tsb langsung menghijau, keluar daun dan buahnya saat itu juga dengan barokah Nabi Saw."

"Kami terus berjalan sampai tiba di rumah. Kami memiliki kambing yang lemah dan kurus. Aku pegang tangan bayi bernama Muhammad dan kuletakkan pada tubuh kambing tsb. Tiba-tiba air susu kambing tsb menjadi deras."

"Sejak Kami mengambil bayi bernama Muhammad, di rumah Kami tidak ada lampu saat gelap malam, selain cahaya wajah Muhammad saw."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline