Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Rohmat NIM 121211054

Mata Kuliah Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Universitas Dian Nusantara, Nama Dosen: Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Jawaban Quiz 3, Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Diperbarui: 28 September 2024   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul

Tata Kelola Ruang Publik Vita Contemplativa Hannah Arendt

Pendahuluan

Hannah Arendt, seorang filsuf politik kelahiran Jerman, memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami konsep ruang publik melalui karyanya yang mencakup dua aspek kehidupan manusia: vita activa dan vita contemplativa. Vita activa mencakup kerja, karya, dan aksi, sementara vita contemplativa merangkum refleksi, pemikiran, dan kontemplasi. Dalam konteks tata kelola ruang publik, pemikiran Arendt tentang vita contemplativa membuka ruang untuk mengeksplorasi bagaimana individu merenung secara kolektif terhadap kehidupan sosial, politik, dan moral di dalam ruang publik.

Tata kelola ruang publik dalam pandangan Hannah Arendt sangat erat kaitannya dengan konsep vita contemplativa dan vita activa. Arendt membedakan kedua kehidupan ini untuk menyoroti pentingnya berpikir dan bertindak dalam kehidupan politik manusia. Vita activa mewakili tindakan politik, sementara vita contemplativa merujuk pada kehidupan kontemplatif yang berfokus pada refleksi mendalam. Dalam konteks tata kelola ruang publik, vita contemplativa memberikan dasar bagi tindakan politik yang bijaksana, berkelanjutan, dan mempertimbangkan pluralitas masyarakat.

Bagi Arendt, ruang publik adalah tempat di mana manusia bertemu untuk berbicara, berdebat, dan bertindak bersama dalam upaya untuk mencapai kebebasan politik. Ia percaya bahwa ruang publik yang ideal bukan hanya arena fisik seperti alun-alun atau forum, tetapi juga sebuah konsep di mana ide-ide dapat dibicarakan secara terbuka dan bebas.

tata kelola ruang publik yang baik adalah yang memastikan kebebasan berbicara dan bertindak dalam ranah yang terbuka. (Arendt, 1961, p. 223)

Namun, Arendt juga mengingatkan bahwa kebebasan berbicara di ruang publik harus diimbangi dengan kemampuan untuk berpikir secara mendalam, itulah mengapa vita contemplativa sangat penting. Menurut Arendt, tanpa refleksi yang matang, tindakan politik dapat menjadi impulsif dan merusak. Vita contemplativa menyediakan ruang bagi warga negara untuk merenungkan konsekuensi dari tindakan mereka sebelum bertindak di ruang publik. Ruang publik seharusnya menjadi tempat bagi diskusi rasional dan pertukaran pendapat antara warga. (Habermas, 1962, pp. 73-75)


Dalam teori filsafat politik, ruang publik merupakan konsep yang esensial untuk memahami bagaimana masyarakat berinteraksi dan membentuk kebijakan bersama. Hannah Arendt, seorang filsuf politik terkenal, memperkenalkan konsep vita contemplativa dan vita activa yang mengacu pada dua mode kehidupan manusia: kontemplasi (berpikir) dan tindakan (berbuat). Tema ini berfokus pada bagaimana vita contemplativa yang melibatkan refleksi mendalam dan diskusi terbuka dapat diimplementasikan dalam pengelolaan ruang publik, menciptakan keterbukaan, kebebasan, dan tanggung jawab kolektif dalam masyarakat demokratis.

Apa Itu Tata Kelola Ruang Publik dalam Pemikiran Hannah Arendt?

Hannah Arendt memandang ruang publik sebagai arena di mana kebebasan dan pluralitas manusia diwujudkan. Dalam bukunya The Human Condition, Arendt membedakan antara vita activa---kehidupan yang aktif dalam tindakan politik, dan vita contemplativa---kehidupan yang lebih fokus pada pemikiran dan kontemplasi. Dalam ruang publik, menurut Arendt, kebebasan tidak hanya ditemukan dalam tindakan, tetapi juga dalam kemampuan manusia untuk berdiskusi, berdebat, dan merefleksikan bersama.

Menurut Arendt, kehidupan ini tidak hanya mencakup pemikiran individu tetapi juga aspek komunikasi dan dialog dengan sesama. Dalam ruang publik, vita contemplativa memungkinkan warga untuk mengekspresikan pandangan mereka, bertukar ide, dan terlibat dalam diskusi yang mendalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline