Lihat ke Halaman Asli

MUHAMAD RIFKI YULISTIANSYAH

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Masa Depan Keamanan Siber: Tren dan Tips 2024

Diperbarui: 22 Juli 2024   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: DALL-E oleh OpenAI, dengan ide dari Muhamad Rifki Yulistiansyah

Di tengah kemajuan teknologi dan meningkatnya penggunaan perangkat digital, keamanan siber menjadi semakin penting. Seiring dengan berkembangnya teknologi, ancaman terhadap keamanan siber juga terus berkembang. Diperkirakan bahwa tahun 2024 akan membawa sejumlah tren baru dalam keamanan siber yang perlu diantisipasi. Artikel ini akan membahas tren keamanan siber di tahun 2024 serta memberikan beberapa tips untuk menjaga keamanan data pribadi dan organisasi.

Tren Keamanan Siber 2024

1. Peningkatan Serangan Berbasis Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan (AI) tidak hanya digunakan untuk tujuan positif, tetapi juga dieksploitasi oleh penjahat siber. Di tahun 2024, serangan yang menggunakan AI diperkirakan akan meningkat. Teknologi ini memungkinkan pelaku kejahatan untuk meluncurkan serangan yang lebih canggih dan sulit dideteksi, seperti phishing yang lebih personal dan serangan malware yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan target.

2. Peningkatan Serangan Ransomware

Ransomware tetap menjadi ancaman signifikan pada tahun 2024. Pelaku serangan ransomware tidak hanya menargetkan data penting perusahaan, tetapi juga data pribadi pengguna. Serangan ini biasanya mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk memulihkan akses. Dengan semakin banyaknya data yang disimpan secara digital, serangan ransomware diprediksi akan semakin sering terjadi.

3. Keamanan IoT (Internet of Things)

Perangkat IoT semakin populer dan digunakan di berbagai sektor, mulai dari rumah pintar hingga industri manufaktur. Namun, keamanan perangkat IoT sering kali diabaikan. Tahun 2024 akan melihat peningkatan fokus pada keamanan IoT, karena setiap perangkat yang terhubung ke internet berpotensi menjadi pintu masuk bagi penjahat siber.

4. Perlindungan Data Pribadi yang Lebih Ketat

Regulasi terkait perlindungan data pribadi semakin ketat di seluruh dunia. Di tahun 2024, organisasi perlu mematuhi berbagai undang-undang perlindungan data, seperti GDPR di Eropa dan UU Perlindungan Data Pribadi di Indonesia. Mengikuti peraturan ini bukan hanya penting untuk menghindari hukuman, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan dari pelanggan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline