Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Ridwan

Biasa-biasa Saja, Hanya sekedar Hobby

"Budak di Negeri Sendiri"

Diperbarui: 29 Februari 2024   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Gambar: pexels.com/Sendirian)

"Budak di Negeri Sendiri"

Di bawah terik mentari yang membara,
Pekerja menggenggam harapan dan lara.
Mereka bukan pahlawan dalam cerita,
Namun tulang-tulang mereka membentuk negara.

Budak di negeri sendiri, mereka terjajah,
Diperintah oleh tangan asing yang kuasa.
Perusahaan besar, bos-bos yang datang,
Mengambil keuntungan, meninggalkan lara nan pedih.

Mereka bekerja tanpa henti, tanpa istirahat,
Ladang, pabrik, atau lahan pertanian yang tandus.
Keringat menjadi mata air, darah menjadi tanah,
Namun upah yang diterima tak sebanding dengan jerih payah.

Di negeri sendiri, mereka terpinggir,
Dijajah oleh investor-investor asing yang berkuasa.
Sumber daya manusia tak berkualitas tinggi,
Sehingga bos-bos harus diimpor dari luar negeri.

Namun janganlah kita "down" terlalu dalam,
Masih ada harapan bagi anak-anak bangsa.
Anne Ahira, internet marketer sukses tanpa pendidikan khusus,
Bob Sadino, pengusaha yang meniti karir dari bawah.

Dan Anggun C. Sasmi, penyanyi yang go internasional,
Mereka membuktikan bahwa kita bisa menjadi raja di negeri sendiri.
Meski terhalang oleh sistem dan ketidakadilan,
Cinta tanah air tetap mengalir dalam darah kita.

SULTENG. Morowali, Bahodopi 29 Februari 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline