Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Rafli Pribadi

Mahasiswa Mercubuana

Pujangga Agung Raden Ngabei Ranggawarsita dan Ratu Adil

Diperbarui: 31 Oktober 2024   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Powerpoint Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama : Muhamad Rafli Pribadi
Nim : 43223010022
Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik
Dosen Pengampu Matkul: Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Powerpoint Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Kepemimpinan Sang Pujangga Agung: Raden Ngabei Ranggawarsita dan Gagasan Ratu Adil

Raden Ngabei Ranggawarsita merupakan salah satu pujangga besar dari Keraton Surakarta pada abad ke-19 yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah sastra Jawa dan kehidupan budaya masyarakat pada masanya. Dikenal dengan karya-karyanya yang mendalam dan sarat akan nilai spiritual serta sosial, Ranggawarsita tak hanya menulis tentang estetika sastra, tetapi juga menyampaikan pemikiran tentang keadaan sosial-politik melalui simbol dan makna. Melalui karya-karyanya, seperti Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu, Ranggawarsita melukiskan berbagai kondisi masyarakat yang berbeda dalam tiga era berbeda, yang juga menggambarkan harapan besar akan hadirnya figur pemimpin yang disebut "Ratu Adil" sebagai simbol dari keadilan dan kebijaksanaan.

Dalam sejarah kebudayaan Jawa, konsep Ratu Adil telah lama diyakini sebagai figur pemimpin ideal yang akan datang di saat-saat sulit untuk mengembalikan keseimbangan, ketertiban, serta keadilan dalam masyarakat. Ratu Adil adalah sosok yang dipercayai mampu melawan ketidakadilan, menegakkan kebenaran, dan membawa kehidupan rakyat menuju masa depan yang lebih sejahtera dan tenteram. Ranggawarsita, melalui karya-karyanya, berusaha menghadirkan gambaran tentang sosok ideal ini sebagai upaya mengingatkan para pemimpin pada nilai-nilai luhur dan tanggung jawab besar yang mereka emban. Karya Ranggawarsita sering kali memuat kritik halus terhadap kondisi masyarakat, baik terhadap para pemimpin yang berkuasa maupun rakyat biasa, serta menyerukan harapan akan hadirnya pemimpin bijaksana yang mampu memimpin rakyat dengan penuh keadilan.

Di era Kalasuba, atau masa keemasan, masyarakat hidup dalam kondisi harmonis dan sejahtera, nilai-nilai kebaikan dan integritas dijunjung tinggi, serta pemimpin yang berkuasa menegakkan keadilan. Kondisi ini seolah-olah melambangkan kehidupan ideal yang diidamkan oleh masyarakat. Akan tetapi, pada kenyataannya, situasi ini perlahan mulai berubah seiring waktu. Nilai-nilai luhur mulai terkikis dan masyarakat mulai memasuki era Katatidha, yang merupakan masa ketidakpastian. Dalam era ini, norma-norma sosial mulai kabur, kebingungan melanda masyarakat, dan arah yang jelas tentang kehidupan yang teratur mulai hilang. Kondisi ketidakpastian ini menggambarkan kekosongan nilai yang idealnya dijaga dan dilestarikan, baik oleh pemimpin maupun masyarakat.

Powerpoint Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Apa yang Dibahas dalam Karya Ranggawarsita

WHAT

Raden Ngabehi Ranggawarsita, seorang pujangga yang hidup di Keraton Surakarta pada abad ke-19, menggambarkan pergolakan Jawa yang tengah mengalami tekanan politik, kolonialisme, dan perubahan sosial. Melalui puisi dan sastra, Ranggawarsita merefleksikan pergeseran masyarakat dari era ideal hingga era penuh ketidakpastian dan berakhir pada zaman yang gelap. Karyanya seperti Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu mencerminkan perubahan sosial dan moral masyarakat Jawa, yang juga dianggap sebagai gambaran dari kondisi bangsa secara lebih luas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline