Fenomena cuaca yang dikenal sebagai El Nino telah menjadi topik perbincangan utama dalam beberapa dekade terakhir.
El Nino adalah peristiwa alam yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudera Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya.
Hal ini mempengaruhi pola angin di seluruh dunia, menyebabkan efek domino yang dapat berdampak besar pada cuaca, lingkungan, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari di berbagai belahan dunia.
Pada artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena El Nino lebih dalam dan pertanyaan yang perlu dijawab: Apakah kita siap menghadapinya?
Apa itu El Nino
El Nino adalah bagian dari fenomena yang lebih besar yang dikenal sebagai "El Nino-Southern Oscillation" (ENSO).
Ini melibatkan perubahan dalam pola angin di Samudera Pasifik yang memiliki dampak besar pada sistem cuaca global. ENSO memiliki dua fase utama: El Nino dan La Nina.
Keduanya memiliki efek yang berlawanan satu sama lain. El Nino terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudera Pasifik Tengah dan Timur lebih hangat dari biasanya, sementara La Nina terjadi ketika suhu laut lebih dingin dari biasanya.
Mekanisme Terjadinya El Nino
El Nino dimulai ketika angin pasat yang biasanya bertiup dari timur ke barat di Samudera Pasifik menjadi lemah atau bahkan berbalik arah. Ini menyebabkan penumpukan air hangat di sebelah barat Samudera Pasifik.
Ketika air hangat ini bergerak ke timur, ia mengangkat suhu permukaan laut di wilayah timur. Hasilnya adalah peningkatan suhu laut yang menciptakan ketidakseimbangan dalam distribusi panas di samudera dan atmosfer.
Efek utama dari El Nino adalah perubahan besar dalam pola cuaca global. Ini terjadi karena perubahan dalam pola angin mengubah distribusi panas di atmosfer dan lautan, mempengaruhi cuaca di seluruh dunia.
Efek pada Cuaca
El Nino memiliki dampak yang signifikan pada cuaca di berbagai belahan dunia. Sedangkan di Amerika Latin, El Nino seringkali membawa hujan lebat yang berkepanjangan, menyebabkan banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur.