Lihat ke Halaman Asli

Menyeberangi Selat Jailolo

Diperbarui: 25 Januari 2016   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pada buih-buih itu, ia menitipkan rindu gunung-gunung yang kini menjadi kelabu sebab laut adalah susu bagi ribuan perahu yang melayarkan mimpi pulau-pulau.

pada rindu gunung-gunung yang kini kelabu ia menitipkan dzikir batu-batu sebab tanah telah menjadi ibu bagi doa-doa yang terus merinduimu

pada dzikir batu-batu, ia menuliskan rindu sebab angin terus menggerus aku jadi debu yang tak henti mencarimu

pada angin yang terus menggerus aku, ia mendaraskan namamu, seperti bening laut memendam deru

Jailolo, 2014

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline