Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Budaya Positif di SD Negeri 013 Teluk Piyai

Diperbarui: 26 Januari 2023   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

literasi membaca (dokpri)

Budaya positif sekolah ini berisi kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya, maka nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk pada diri anak.

Merangkum dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut lima budaya sekolah yang dapat membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter positif:
1. Gerakan literasi sekolah Gerakan literasi sekolah

(GLS) bertujuan agar siswa memiliki minat baca sehingga keterampilan membaca akan meningkat. Materi bacaan berisi nilai-nilai budi pekerti berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan siswa. Salah satu program yang dicanangkan pemerintah adalah kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu pelajaran dimulai.

2. Kegiatan ekstrakulikuler

kegiatan ekstrakurikuler pramuka (dokpri)

Kegiatan ini bertujuan mengembangkan minat dan bakat anak di sekolah. Saat terlibat dalam kegiatan ekstrakulikuler, siswa akan terbiasa melakukan berbagai macam kegiatan positif secara fisik maupun mental.

3. Kegiatan pembiasaan awal dan akhir proses belajar

 (dokpri)

Kegiatan ini bertujuan membentuk kebiasaan harian anak, seperti menyambut kedatangan anak di gerbang sekolah sembari menjabat tangannya. Bentuknya tidak terlalu berat namun memerlukan konsistensi. Kegiatan yang bisa dilakukan antara lain, mengikuti upacara bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu nasional, dan berdoa bersama. Di akhir pelajaran, kegiatan serupa juga perlu dilakukan. Antara lain refleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama.

4. Membiasakan prilaku baik bersifat spontan

Hal ini penting untuk diterapkan oleh sekolah karena karakter anak baru akan terlihat bila ditunjukkan secara spontan. Karakter dinilai belum terbentuk dalam diri seseorang jika belum bersifat spontan. Dengan kata lain, spontanitas akan menjadi ukuran, bahwa seseorang itu telah memiliki karakter yang baik atau belum. Perilaku ini mencakup perkataan maupun perbuatan.

Misalnya, anak spontan meminta maaf saat lakukan kesalahan atau anak langsung membantu temannya yang sedang kesulitan.

5. Menetapkan tata tertib sekolah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline