Lihat ke Halaman Asli

Pemasangan kateter pada pasien pasca oprasi

Diperbarui: 4 Januari 2025   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kateter Urin

Kateter urin adalah tabung fleksibel yang dimasukkan melalui uretra ke kandung kemih untuk mengeluarkan urin. Alat ini digunakan pada pasien yang mengalami kesulitan buang air kecil setelah operasi, akibat pengaruh obat anestesi, gangguan saraf, atau prosedur medis yang mengganggu fungsi normal kandung kemih. Kateter ini biasanya dibuat dari bahan elastomer seperti silikon atau lateks dan tersed

Pasca oprasi

Pasca operasi merupakan tahap pemulihan yang sangat penting bagi pasien. Keberhasilan pemulihan bergantung pada pemantauan dan pemeliharaan fungsi tubuh, termasuk sistem urinaria. Kateter urin berperan penting dalam memberikan kenyamanan dan keamanan pasien selama proses ini. Alat medis ini digunakan untuk mengatur aliran urin, mencegah terjadinya komplikasi, serta memadukan kondisi kesehatan pasien

Fungsi Utama Kateter Pasca Operasi

Setelah operasi, banyak pasien mengalami kesulitan dalam mengontrol buang air kecil secara normal. Kateter urin membantu mencegah penyumbatan urin yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, atau infeksi. Selain itu, alat ini memungkinkan tenaga medis menyatukan volume urin yang dikeluarkan, yang berperan penting dalam menilai fungsi

Mencegah Retensi Urin

Retensi urin sering kali terjadi setelah operasi, terutama pada prosedur yang melibatkan area perut atau panggul. Kateter berfungsi untuk mencegah pembesaran kandung kemih, infeksi, dan kerusakan ginjal yang dapat terjadi karena ketidakmampuan buang air kecil. Alat ini memastikan aliran urin tetap lancar dan mengurangi kemungkinan

Memantau Fungsi Ginjal dan Hidrasi

Kateter urin juga berperan dalam menjaga fungsi ginjal pasien pasca operasi. Dengan mengukur volume urin yang dikeluarkan, tenaga medis dapat menilai apakah ginjal berfungsi dengan baik atau jika terdapat indikasi gangguan ginjal atau dehidrasi. Hal ini memungkinkan penanganan segera jika terjadi masalah.

Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Kemih

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline