Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Iqbal Al Hilal

Freelance Writer

Ini Pengalaman Saya yang Dilahirkan Secara Prematur

Diperbarui: 9 November 2022   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bayi prematur/Foto: Alomedika

(09/11/2022)- Lahir selamat dengan keadaan normal tanpa adanya kekurangan sedikit pun merupakan harapan setiap orang tua bagi anaknya yang sudah dikandung selama sembilan bulan lamanya. Namun ini tidak berlaku bagi anak yang lahir prematur seperti saya dikenal sebagai bayi yang beresiko ketika dilahirkan dan sangat rentan akan kematian bayi prematur cenderung perlu diperhatikan lebih kompleks.

Tidak ada seorang pun yang berharap dilahirkan dengan cara prematur atau lebih awal dari waktu yang seharusnya telah ditetapkan hal ini sebetulnya merupakan faktor manusia dan tentunya takdir yang digariskan oleh Allah SWT yang Maha Kuasa akan semua makhluknya. Yang saya rasakan sebagai seseorang yang lahir pada usia kandungan menginjak tujuh bulan adalah adanya kesehatan terhadap tubuh saya pada rentang usia sekolah dasar yang saya rasakan adalah seringnya mengalami sakit-sakitan dan relatif sering terkena sakit dibandingkan dengan anak lain.

Selain itu banyak beberapa kekurangan yang saya alami ketika masih kecil, yaitu saya mengalami susah berjalan dan sangat terlambat dibandingkan dengan anak seusia saya. Saya baru bisa berjalan ketika usia menginjak dua tahun dan ini pula merupakan proses panjang yang dilakukan oleh orang tua terhadap saya dengan penuh kesabaran khususnya ibu saya mengajarkan berbagai hal termasuk berjalan sampai hari ini akhirnya saya bisa menggunakan kedua kaki saya dengan lancar.

Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang dilahirkan secara prematur sangat rentan akan penyakit yang berbahaya seperti jantung, syaraf dan lain sebagainya. Kala saya masih bayi sebetulnya hanya dirawat dirumah oleh kedua orang tua di sebuah inkubator buatan orang tua saya karena ketika itu orang tua saya belum mempunyai keuangan yang memadai.

Agaknya saya sendiri memang mengakui susah agak sering terkena sakit meskipun tidak seintens ketika masih kecil, terlepas dari adanya stigma buruk akan seseorang yang dilahirkan secara prematur saya sendiri kini jauh lebih berfikiran positif bahwa seseorang yang lahir secara prematur juga memiliki kesempatan dengan mereka yang dilahirkan secara normal dan orang yang dilahirkan secara prematur kedudukannya setara.

Meksipun saya akui saya sendiri memiliki keterbatasan dalam aktivitas sosial dan masalah inteligensi terutama mengenai permasalahan ilmu eksak yang sudah pasti berkaitan dengan ilmu pasti tersebut. Beruntungnya saya memiliki orang tua yang sabar dan tekun merawat saya sampai menginjak usia 21 tahun sekarang ini.

Peruntungan lainnya yang saya dapatkan adalah ketika menginjak usia remaja saya akhirnya setara secara fisik dengan bayi-bayi yang dilahirkan secara normal tanpa adanya perbedaan dan hambatan sedikit pun. Namun karena saya Lahir dengan keadaan prematur orang tua saya sendiri masih sering memberlakukan pelarangan akan sesuatu hal yang dirasa bisa membuat lelah dan capek saya selalu dibantu meskipun tidak sesering dahulu. 

Bayi prematur memang sering dianggap memiliki banyak kekurangan dan umur yang pendek meskipun sudah menginjak usia dewasa hal ini tentunya bisa diperhatikan bagi semua orang tua yang memiliki anak prematur harus sayang dan mengasihi anaknya yang istimewa ini.agar tumbuh kembangnya bagus dan setara dengan anak yang dilahirkan secara normal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline