Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Iqbal Al Hilal

Freelance Writer

Tragedi Kanjuruhan, Tewaskan Ratusan Suporter Bukti Perlunya Evaluasi Sepak Bola Indonesia?

Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang,dalam pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/2022)/ Foto: CNN Indonesia 

(02/10/2022)- Kabar yang menggemparkan sekaligus memilukan datang dari Liga 1 BRI musim 2022/2023 yang mempertemukan kesebelasan Arema FC dengan Persebaya Surabaya.

Pertandingan yang awalnya berjalan lancar seketika berubah menjadi mencekam dan penuh dengan ketakutan. Sampai artikel ini ditulis 174 orang dinyatakan meninggal dimana dua orang diantaranya merupakan anggota Polri yang dinyatakan meninggal dunia dan lainnya merupakan suporter yang menonton pertandingan pada hari Sabtu (01/10/2022) di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Dilansir dari Tempo kerusuhan bermula dari tidak puasnya sekitar tiga ribu suporter yang hadir dari total sekitar empat puluh ribu peserta yang hadir di tribun penonton. 

" Dari 40 ribu penonton tidak semua anarkis . Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan" ucap Kapolda Jawa Timur,Irjen Nico Afinta dalam konferensi pers,Minggu (02/10/2022).

Selain itu, sebagai pihak menduga banyaknya suporter yang meninggal diakibatkan oleh adanya penggunaan gas air mata yang disemprotkan oleh aparat kepolisian terhadap suporter sehingga memicu kericuhan sekaligus kepanikan di area tribun.

Masih menurut keterangan Kapolda Jawa Timur. "Karena gas air mata itu,mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas,sampai kekurangan oksigen" katanya dalam konferensi pers,Minggu (02/10/2022).

Dikutip dari CNN Indonesia, data terbaru menyebutkan sebanyak 174 orang meninggal dunia, 11 luka berat dan 298 luka ringan informasi ini didapat dari Wakil Gubernur Jawa Timur,Emil Dardak.

" RS Syaiful Anwar tadi membantu identifikasi ada lebih dari 10 korban jiwa yang masih belum bisa teridentifikasi" kata Emil Dardak,Wakil Gubernur Jawa Timur,Minggu (02/10/2022).

Sebenarnya kericuhan dalam sebuah pertandingan sepakbola bukanlah hal yang baru dan seolah menjadi budaya yang tidak dapat terhindarkan. Terlepas dari digemarinya olahraga paling populer di muka bumi ini, peristiwa yang berlangsung di Malang itu, menjadi catatan sekaligus evaluasi bukan hanya bagi para Klab dan Official melainkan juga menjadi bahan perbaikan bagi para suporter yang harus memiliki sikap yang bijaksana dalam menyikapi setiap pertandingan baik hasilnya dimenangkan oleh tim kesayangan maupun ketika mengalami kekalahan yang berujung pada anarkisme di dalam stadion.

Kedua belah tim yang berasal dari Jawa Timur ini memang sejak lama dikenal sebagai kesebelasan yang penuh dengan rivalitas dan gengsi. Pertandingan sendiri dimenangkan oleh Persebaya 3-2 dan mengakhiri sebuah kutukan bagi klab yang identik dengan warna hijau tersebut. Setelah 23 tahun mengalami kekalahan ketiga datang ke kandang Arema FC.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline