Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Iqbal Al Hilal

Freelance Writer

Harga Mie Instan Merangkak Naik, Akibat Konflik di Ukraina, sampai Anak Kos Menjerit

Diperbarui: 11 Agustus 2022   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mie instan/Foto: Okezone 

(11/08/2022)- Sudah sejak lama masyarakat Indonesia menjadikan olahan tepung seperti mie instan sebagai salah satu pengganti nasi dan gandum serta sejenis karbohidrat lainnya.

Mie instan sudah sejak tahun 1980-an mulai hadir sejak adanya produksi makanan yang berasal dari negeri tirai Bambu tersebut. Perlahan namun pasti adanya beberapa merk mie instan seperti Supermi, Indomie,Sarimi dan Mie Sedap memang sudah menjadi asupan setiap hari yang bertahun-tahun menjadi primadona masyarakat Indonesia.

Naiknya makanan segala kalangan ini, tentunya sangat disayangkan oleh hampir semua kalangan termasuk para anak kost yang menggantungkan hidupnya pada makanan yang bertekstur kenyal dan panjang tersebut.

Naiknya harga mie instan ini bukan sebatas langkanya harga bahan baku untuk membuatnya, melainkan juga terdampak oleh mahalnya harga yang diakibatkan oleh adanya konflik antara Rusia dan Ukraina serta Amerika Serikat dan para sekutu-sekutunya yang tergabung dalam Fakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO). 

Adanya konflik ini membuat Gandum di Ukraina dan Rusia menjadi susah untuk didapatkan. Konflik kepentingan Washington dan Moscow ini pada akhirnya merugikan banyak negara lainnya terutama bangsa-bangsa yang masih tergolong berkembang.

Harga mie instan sendiri sebisa mungkin tidak naik hal ini seperti kunjungan pada tanggal (31/06) beberapa waktu lalu justru seakan membuktikan bahwa Indonesia sangat bergantung kepada Gandum yang berasal dari negara yang tengah berperang tersebut. 

Kenaikan harga mie instan yang akan berlangsung kedepannya, tentunya akan membuat banyak kalangan baik kalangan atas, menengah, dan bawah termasuk anak kos mulai menjerit karena khawatir makanan segala umat tersebut tidak bisa lagi dinikmati.

Dilansir dari Detikcom, Kamis (11/08) harga mie instan sudah naik misalnya di minimarket Indomaret Rp 3.000 per bungkus, dan di Alfamart sudah menyentuh harga Rp 3.000- 3.100. Meskipun harganya tidak terlalu mahal tetap saja gejolak perang di bekas wilayah Uni Soviet tersebut, pada akhirnya memang sangat dikhawatirkan.

Sementara untuk satu dus Mie Sedaap dihargai Rp 118.000, sementara Indomie goreng dihargai per dus Rp 119.000.

Lantas bagaimana sudah siapkah dengan kenaikan harga mie instan yang akan diterapkan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline