(08/05/2022)- Chrisye nama yang sudah tidak asing bagi penikmat musik tanah air namanya identik dengan lagu-lagu populer mulai dari beralunan sendu, gembira dan energik lagu-lagu seperti Lilin-lilin kecil, Hip-hip hura-hura, Sabda Alam, Ketika Tangan dan Kaki Berkata, Badai pasti berlalu dan lain sebagainya selalu disambut positif oleh masyarakat Indonesia.
Christian Rahadi atau yang saat menikah dengan sang istri Damayanti Noor di tahun 1982 sekaligus membuat Chrisye pada akhirnya masuk Islam dengan cara menjadi seorang Mualaf, mengganti namanya menjadi Chrismansyah Rahadi ini memang merupakan penyanyi legendaris yang memiliki suara khas yang tidak dimiliki oleh penyanyi lainnya.
Penyanyi ini dikenal dengan sifatnya yang jarang banyak bicara namun memiliki semangat kerja dan membuat lagu yang penuh pesan moral dan renungan termasuk renungan yang ditulis oleh cendekiawan Muslim sekaligus Sastrawan besar Indonesia Taufik Ismail, yang dibawakan oleh pria yang lahir pada tahun 1949 ini berhasil membuat siapa saja yang mendengarnya merinding dan sedih atau terbawa suasana karena banyak terkandung pesan bagus dan bermanfaat yang terkandung di dalam alunan syairnya.
Sudah lebih dari 10 tahun semenjak Chrisye berpulang di tahun 2007 silam. Lagu-lagunya sampai saat ini masih terus didengarkan, diputar dan bahkan dicover dan diaransemen ulang eh berbagai penyanyi.
Namanya agak asing bagi sebagian besar anak muda bahkan menganggap nya sebagai lagu biasa yang sudah ketinggalan zaman padahal, lagu-lagu miliknya sangat populer dan digemari oleh semua lapisan masyarakat termasuk oleh generasi muda saat ini.
Keunikan dari lagu yang ia nyanyikan selain penuh pesan maupun makna yang disampaikan juga terdapat seperti lagu yang dinyanyikan olehnya memiliki jiwa tersendiri atau roh tersendiri.
Agaknya sudah layak bagi Pemenang Lomba Cipta Lagu Radio Prambors 1977 tersebut menyandang gelar Lifetime Achievement Award, karena dedikasi dan perjuangannya yang sangat tinggi bagi kemajuan bangsa khususnya di Industri musik tanah air.
Chrisye memang tidak menciptakan lagunya sendiri ia dibantu sekaligus diberikan lagu oleh sejumlah musisi berkualitas seperti Guruh Soekarnoputra, Eros Djarot, Yockie Suryo Prayogo, sampai Taufik Abdullah meskipun demikian.