Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Iqbal Al Hilal

Freelance Writer

Kacang Kedelai Mahal, Perajin Tahu dan Tempe Berencana Mogok Produksi Selama 3 Hari

Diperbarui: 19 Februari 2022   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pedagang Tahu-tempe di pasar tradisional/ Foto: Inews.id

(19/02/2022)- Tahu dan Tempe merupakan makanan pokok sehari-hari masyarakat Indonesia sudah sejak lama masyarakat kita menyukai makanan yang dibuat dari kacang kedelai ini.

Pada tanggal 21-23 Februari 2022 sejumlah perajin tahu-tempe akan melakukan mogok produksi hal ini didasarkan pada keinginan para perajin agar semua masyarakat bisa tetap membeli tahu dan tempe dengan harga normal. 

Kenaikan komoditas pangan tahun ini memang sangat terasa akibatnya. Mulai dari naik dan langkanya minyak goreng di pasaran kacang kedelai juga mengalami kenaikan.

Naiknya tahu maupun tempe memang sudah bukan hal baru lagi sebab setiap menjelang bulan Ramadhan, Lebaran Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru biasanya akan naik secara perlahan.

Namun, saat ini harga kacang kedelai impor justru melonjak tajam adanya ketegangan Rusia, Amerika Serikat dan Ukraina disinyalir merupakan salah satu penyebab harga minyak dan sejumlah komoditas lain seperti kedelai menjadi mahal dipasaran.

Berdasarkan data situs tradingeconomics, harga kedelai berada pada harga U$D 15 per bushel atau (27,21 kg) sementara itu pada Mei 2021 harga kacang kedelai bahkan sempat menyentuh harga U$D 16 per bushel.

Kenaikan signifikan ini berdampak pada turunnya daya beli masyarakat pada dua pangan tersebut, dengan terpaksa bahkan para perajin harus mengecilkan ukuran tahu maupun tempe hal ini digunakan untuk mensiasati harga kacang tinggi sebab jika harga kedua pangan tersebut di naikan tidak akan laku dipasaran.

Dengan kekhawatiran ini para perajin dan distributor tetap dengan terpaksa melakukan produksi seadanya sampai sisa stok terakhir yang dikirim. Jika kita cermati sejumlah produsen tahu Dan tempe juga sudah mulai banyak yang merumahkan para karyawannya ada juga yang tidak menaikkan harga agar konsumen tidak lari ketempat lain atau bahkan berhenti melakukan produksi.

Selain itu, pihak-pihak yang akan terdampak dari adanya kegiatan mogok tersebut adalah para ibu rumahtangga, pengusaha warnas,warteg, rumah nasi Padang, penjualan gorengan dan lain sebagainya mau tidak mau juga harus mengurangi bahan baku untuk berjualan meskipun harga kedelai masih tinggi.

Naiknya kacang kedelai sebenarnya akan bisa segera diatasi dan kejadian mogok tidak akan terulang kembali di tahun-tahun yang akan datang jika produksi kacang kedelai dalam negeri mencukupi dan bisa bersaing kualitasnya dengan kedelai impor. Seperti kita ketahui bersama kacang kedelai impor sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dan dipakai oleh para perajin tahu dan tempe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline