Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Iqbal Al Hilal

Freelance Writer

Belajar Isu Pelecehan Seksual dari Film Pendek "Demi Nama Baik Kampus"

Diperbarui: 15 Februari 2022   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster film pendek demi nama baik kampus/ Foto: Kemdikbud

(15/02/2022)- Perlindungan demi nama baik kampus atau almamater merupakan sebuah pemikiran lawas era tahun 80-90 an. 

Segala macam cara dilakukan pihak kampus baik kampus umum maupun kampus Islam sama saja lebih mementingkan nama baik ketimbang melakukan segala sesuatu yang bisa membantu para civitas akademikanya hal ini bisa kita lihat dari salah satu film pendek yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berjudul demi nama baik kampus.

Salah satu scene film demi nama baik kampus/ Foto: Via Suara.com

Dalam film tersebut kita bisa mengambil nilai moral yang dianggap sebagai upaya diskriminasi, maksudnya adalah adanya upaya pengaburan fakta sebenarnya dengan dalih perlindungan pada internal kampus.

Pada hakikatnya keadaan ini bisa kita ambil sebagai upaya yang tidak patut dipuji sebab hal ini, tidak dilakukan sesuai aturan yang berlaku secara hukum.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seakan memberikan lampu hijau bagi para pelaku kasus pelecehan seksual pada perguruan tinggi yang kini semakin marak. 

Salah satu scene dalam film demi nama baik kampus/ Foto: Via Sindonews

Dalam film ini juga saya belajar bahwa melawan ketidakadilan didalam dunia pendidikan pada realitanya memang susah untuk dilawan. Karena sudah ada tradisi patuh dan menghormati dosen terutama dosen senior dengan dalih sopan santun.

Penindakan terhadap pelaku kasus pelecehan seksual meskipun sudah dipayungi sejumlah aturan pada faktanya di lapangan masih ditemukan kasus pelecehan yang ditutup-tutupi oleh pihak kampus selain demi menjaga nama baik kampus seperti sudah disinggung dalam judul bahwa penindakan kasus ini, sejatinya perlu mendapatkan kejelasan dan hukuman yang setimpal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline