Permasalahan yang ada di pendidikan formal senantiasa bertambah dari tahun ketahun. Salah satu diantaranya adalah masalah pendidikan, khususnya kualitas pendidikan. Khususnya kualitas di Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikaan formal yang memberikan pengetahuan, kecakapan dan ketrampialan yang fundamental harus benar-benar menjalankan tugas dengan baik.
Dalam rangka meningkatkan mutu Sekolah Dasar pemerintah selalu melakukan dan memenuhi segala hal yang mendukung proses pembelajaran yang bermutu. Hal itu antara lain pemantapan kurikulum kajian yang ada dan penyempurnaan bahan pelajaran, kurikulum, motode dan media yang mempertimbangkan karakter peserta didik, karakter mata pelajaran dan potensi daerah. Di samping itu juga diusahakan alat-alat dan media yang mendukung pendidikan dan cara pelajaran yang dapat mendorong dan meningkatkan minat serta peranan para siswa dalam proses belajar.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran . Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas cenderung monoton karena guru sering menggunakan metode ceramah pada saat pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran berdasarkan hanya pada buku teks. Sehingga minat siswa cenderung melemah saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena dibutuhkan penggunaan media pembelajaran yang variatif dan sesuai teknologi perkembangan zaman untuk mencapai pembelajaran yang ideal
Sebagai pembelajaran yang ideal untuk materi tersebut harus didukung pendekatan pembelajaran yang tepat salah satunya adalah mengguanakan pendekatan TPACK. Dengan menngunakan teknologi dalam pembelajaran maka siswa dapat mencontoh video atau materi yang terdeapat dalam video tersebut dengan benar. Namun jika dipaksakan dengan menggunakan media dan metode yang tidak tepat, maka siswa akan bosan, tidak menarik, jenuh, tidak bertahan lama dan akhirnya akan mempengaruhi kelancaran kegiatan belajar mengajar.
Pendidikan agama yang diberikan orang tua kepada anaknya, yang pertama yaitu tentang ketauhidan dan yang kedua adalah ibadah . Kewajiban orang tua dalam menumbuhkan fitrah kehidupan ini adalah dengan membina anak-anak agar beriman kepada Allah SWT, kekuasaan dan ciptaan-Nya.
Bimbingan ini dilakukan ketika anak-anak sudah dapat mengenal dan membedakan sesuatu serta diberikan secara berjenjang. Dari hal--hal yang konkrit hingga kepada yang abstrak. Kemudian orang tua menanamkan perasaan ingat kepada Allah SWT pada diri anak-anak dalam setiap perilakunya setiap saat. Jika pendidikan ibadah shalat itu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, maka akan terbentuk dalam diri jiwa anak dengan kuat, sehingga diharapkan kelak mereka akan menjadi generasi muslim dan muslimah yangberiman dan bertaqwa.
Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak mengenai ibadah sholat, juga tidak lepasdari faktor lingkungan lain yaitu sekolah. Sesuai dengan fungsi dan peranannya, sekolah merupakan lembaga pendidikan lanjutan dari pendidikan di keluarga. Lembaga ini akan memberikan pengaruh bagi pembentukan jiwa keagamaananak. Pengaruh guru di sekolah merupakan suatu hal yang tidak dapat di hindari lagi, dalam melaksanakan aktivitas sehari- hari seorang anak cenderung meniru apa yang diajarkan atau dilihat dari seorang guru. Anak meniru dan mencontoh apa saja yang didengar dan dilihatnya.
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SD Negeri tahun pelajaran 2022/2023 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Upaya peningkatan prestasi belajar praktek sholat dengan pendekatan TPACK pada pembelajaran PAI di kelas V SDN 01 Kwadungan berdasarkan ketunyasan siklus I 33% dan siklus II 100% menunjukan adanya peningkatan, dimana siklus I prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi praktik sholat menunjukan nilai rata-rata 61 setelah diberikan tindakan pada siklus ke II hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI rata-rata 78. Penggunaan pendekatan TPACK mengalami peningkatan hal ini diindikasikan sebelum penerapan prestasi belajar praktik sholat belum maksimal. Namun setelah diberikan tindakan dengan diterapakannya pendekatan TPACK dalam pembelajaran praktik sholat menunjukan adanya perubahan positif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H