Bogor merupakan kota hujan yang dikelilingi oleh pegunungan, tidak terpungkiri didalam pegunungan terdapat sumber mata air dan terletak pula air terjun orang sunda sering menyebut air terjun dengan sebutan curug. Di Bogor banyak sekali air terjun atau curug yang tersebar, salah satu curug yang paling terkenal di Bogor adalah curug Nangka dan masih banyak curug terkenal lainya di Bogor.
Dengan banyaknya air terjun di Bogor ada beberapa curug yang belum eksis seperti curug curug lainnya. Mungkin karna orang minim informasi tentang curug tersebut. Ada salah satu curug di daerah Cibungbulang Kabupaten Bogor, yang menawarkan suasana curug yang tidak kalah sejuk dengan curug curug lainnya. Yang unik dari curug ini adalah terdapat 3 mata air terjun disatu tempat, tempat ini dinamakan Lembah Pelangi.
Menurut informasi hasil wawancara saya bersama pengunjung sekaligus warga sekitar, mengapa dinamakan Lembah Pelangi, sebenarnya tidak tahu pasti mengapa dinamakan Lembah Pelangi dahulu nama curug ini bernama curug Jatake, mungkin banyak orang yang sering mengunjungi tempat tersebut sering melihat fenomena bias pelangi disekitar air terjun utama jadi dinamakan Lembah Pelangi. Tempat ini sebenarnya sudah lama ada, tapi hanya saja baru diberi nama dan dibangun fasilitas umum sekitar 3 tahunan lalu.
Akses menuju Lembah Pelangi ini dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih 1 jam dari Kota Bogor dengan mengunakan kendaraan bermotor. Dari jalan utama menuju Lembah Pelangi tidak begitu jauh, apabila menggunakan mobil pribadi kondisi jalanan di tempat ini tidak lah besar, hanya dapat dimuat oleh 1 unit kendaraan pribadi saja. Akses dari tempat parkir menuju curug tidaklah jauh dan jalurnya sangat mudah untuk dilewati, aman untuk orang tua dan anak kecil karena telah dilengkapi dengan pagar pagar pembatas dan jalur yang telah dibuat senyaman mungkin untuk pengunjung.
Harga tiket masuk menuju Lembah Pelangi tidaklah mahal, hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp.5000 untuk tiket utama dan Rp.3000 untuk parkir motor serta Rp.5000 untuk parkir mobil. Dengan harga yang tidak begitu mahal pengunjung banyak mengunjungi Lembah Pelangi yang masih asri dengan banyaknya pepohonan.
Kondisi curug disini masih sangat asri dan sejuk, air yang berasal dari curug pun masih jernih dan dingin. Hanya saja apabila musim penghujan datang air akan keruh debit air akan meningkat dan suka terjadi banjir di daerah aliran sungai Ciaruten yang berdampak pada aliran akhir sungai Ciaruten yaitu Lembah Pelangi.
Menurut warga sekitar, pengelolaan tempat ini masih belum ada campur tangannya dengan pemerintah. Lembah Pelangi masih di kelola dengan perorangan saja untuk segala pembangunan dan perbaikan belum ada sentuhan dari pemerintah sekitar mengenai tempat ini. Informasi tentang tempat ini dari jalan raya pun tidak ada, saya hanya menggunakan Google Maps, ketika 100 meter dari pintu masuk baru ada tanda pengenal dari tampat ini.
Hal yang membuat saya tertarik untuk bertanya itu mengenai sampah di sekitaran curug utama. Menurut pengunjung sekaligus warga sekitar sampah sampah tersebut bukanlah ulah utama dari pengunjung yang mengunjungi tempat ini, melainkan akibat dari hasil buangan aliran sungai sebelum Lembah Pelangi ini. Jadi untuk hal ini bukan semata mata salah dari pengunjung melainkan hasil dari aliran sungai yang berujung di Lembah Pelangi.
Pengunjung yang berkunjung kesana pun tidak semata mata dapat bermain air saja dan menikmati pemandangan. Kebetulan ketika saya sedang berkunjung Lembah Pelangi ada salah satu komunitas yang sedang melakukan kegiatan Rappeling. Rappeling itu adalah kegiatan olahraga menuruni tebing. Apabila pengunjung penasaran mencoba Rappeling bisa dengan syarat harus membayar dengan harga tertentu.
Banyak hal yang didapat dari wisata ini, mulai dari kebiasaan warga dan pengunjung. Untuk tempat ini cukup bagus dan suasana ditempat ini pun sejuk, serta lingkungan di sekitar tempat ini pun bersih dan asri tidak banyak sampah yang berserakan karena telah di fasilitasi tempat sampah. Selain fasilitas lainnya yang ada di tempat ini ada mushola, toilet dan warung tempat jual makanan. Dengan harga tiket yang tergolong sangat murah dan tempatnya sangat memuaskan bagi para pengunjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H