Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Rifai

Engineer, Penulis lepas, suka jalan - jalan

Kalap Belanja Makanan, Antara Keinginan dan Kebutuhan

Diperbarui: 2 Mei 2020   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Muhamad Rifai

Dibulan Ramdhan 1441 H yang sangat mulia ini, beragam  keinginan pasti selalu dirasakan setiap orang, apalagi bagi muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Sudah pasti banyak keinginan dan harapan yang sudah dicita - citakan sebelum datangnya bulan Ramadhan. Macam tiket mudik lebaran yang sebagian masyarakat kita mempersiapkan tiga bulan sebelum keberangkatan, Baju lebaran anak - anak, apalagi baju lebaran milik ibu - ibu milenial pasti berlapis - lapis ( Hehehe,. Just kidding ya mak).

Terlepas dari kondisi keuangan yang ada, pasti dua hal tersebut selalu dipersiapkan dengan matang dan pasti.

Menuju mudik dan lebaran yang ternyata dengan sangat terpaksa bagi sebagian masyarakat kita harus berdiam di rumah, tentu akan melewati hari - hari puasa dimana ada kegiatan berbuka puasa dan sahur.  Dan memborong kue lebaran untuk keluarga di kampung halaman masih bisa di rem.

Semoga dengan menjalankan ibadah puasa kesabaran kita senantiasa terjaga karena gak jadi mudik, gak jadi bagi - bagi uang THR dikampung, dan gak jadi belanja kue untuk makan  di kampung. 

Meski lumayan pengeluaran akan berkurang, paling tidak yang harus dipersiapkan adalah kegiatan sehari - hari untuk berbuka dan sahur bersama anak - anak atau silaturahmi dengan tetangga atau saudara dekat dan kawan pasti pos pengeluaran tetap akan bertambah.

Buka Puasa

Belanja makanan untuk berbuka puasa kadang memang membutakan mata, maunya makan banyak, makan gorengan, makan makanan yang berkuah, buah - buahan yang segar dan minuman - minuman yang menyegarkan tenggorokan.

Tidak bisa dihindari memang, ketika awal mula menjalankan ibadah puasa, pasti banyak maunya. Namun yang harus menjadi catatan kita selanjutnya adalah apakah makanan yang kita makan ini akan memberikan manfaat selain memberikan rasa kenyang, dan rasa puas?

Mari kita perbaiki lagi makna puasa dan ibadah dalam suasana Ramadhan ini. Bahwa puasa kita adalah menahan nafsu, makan dan minum, setiap detik waktu kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadhan ini  akan bernilai ibadah.

Maka, croscek kembali setiap keinginan kita dalam membeli makanan. Sudah sesuai kebutuhankah? atau hanya keinginan dalam mata saja?, bernilai ibadahkah makanan yang kita makan? (jangan lupa baca bismillah, makan makanan yang sesuai anjuran Nabi seperti kurma atau madu dan berhenti sebelum kenyang, Insya Allah Berkah)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline