Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Rifai

Engineer, Penulis lepas, suka jalan - jalan

Yuk,..Berperilaku Cerdas di Rumah

Diperbarui: 13 April 2020   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Muhamadfay

Memulai aktifitas baru saat kondisi virus corona melanda tentu menjadi persoalan baru bagi keluarga pekerja. Beruntung yang masih mendapat penghasilan bulanan meski tetap harus bekerja dari rumah dan saya ikut merasa sedih ketika banyak para pekerja yang harus di PHK atau dirumahkan dalam waktu tertentu, mereka tidak mendapatkan pehasilan bulanan ataupun penghasilan harian.

Beberapa kebijakan pemerintah pada kondisi saat ini salah satunya ialah pemberian diskon 50% pembayaran listrik  sampai diskon 100% tentu memiliki dampak penghematan yang cukup lumayan, dan ada juga yang tidak mendapatkan kebijakan itu. 

Mereka harus membiayai kebutuhan listriknya dalam sebulan hingga tiga bulan kedepan tanpa gratis ditengah ketidakpastian ekonomi ini, ditambah dengan bekerja wajib dirumah dan aktifitas anak - anak dirumah.

Tapi hidup bukan hanya menikmati listrik. Ada kebutuhan hidup seperti makanan yang wajib dipenuhi setiap hari, ada kebutuhan biaya sekolah anak yang menjadi kewajiban orang tua bayar agar mendapatkan pendidikan melalui online bagi anak - anaknya, ada kegiatan keluarga yang membutuhkan biaya tranportasi, ada banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dan itu nyata membutukan uang untuk menjaga keberlangsungannya. 

Pola hidup baru membutuhkan keseimbangan, oleh karena itu ada beberapa perilaku menurut saya bagian dari cara Cerdas Berperilaku untuk menjaga Stabilitas Sistem Keuangan keluarga dengan baik.

Pertama, Atur keuangan sesuai pos bulanan;

Kebutuhan pengeluaran bulanan kadang melebihi penghasilan bulanan yang didapatkan, hal ini harus kita antisipasi selama beberapa bulan kedepan. Karena ditengah ketidakpastian ini, harga kebutuhan pokok naik tak bisa diprediksi , pendapatan harian atau bulanan bisa jadi tidak menentu seperti bulan - bulan sebelumnya atau tahun - tahun sebelumnya. 

Penataan keuangan harus benar - benar terencana dengan baik. Dari penghasilan bulanan yang kita dapatkan dan kebutuhan pengeluaran bulanan / pekanan / harian, sisi mana saja yang bisa di hemat atau dialihkan untuk kebutuhan lainnya. 

Misal; karena saat ini kondisinya WFH ( work frome home )  atau belajar dari rumah untuk anak - anak,  jadi ada biaya ongkos transportasi yang bisa dihemat atau dialihkan menjadi uang tambahan untuk biaya pembelian token listrik atau kebutuhan air dalam kemasan atau kebutuhan gas ( kompor gas )

Kedua, belanja bulanan, pekanan dan harian harus dikontrol;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline