Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Farid

Mahasiswa

Strategi Pemasaran Politik Prabowo - Gibran dalam Kampanye Pilpres 2024

Diperbarui: 7 Mei 2024   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pemasaran politik menggunakan media memiliki banyak efek yang signifikan terlebih media sosial. Pertama dan terpenting, media sosial memungkinkan kandidat atau partai politik untuk mencapai lebih banyak orang dalam waktu yang lebih singkat. Pesan politik dapat menyebar dan menjadi viral dengan cepat berkat fitur seperti retweet, like, dan share dll.

Kedua, platform media sosial membuatnya mudah digunakan dan dapat diakses oleh politisi dan pendukung mereka. Mereka dapat dengan mudah mempengaruhi orang dengan memposting pesan, foto, dan video. Media sosial juga memungkinkan interaksi langsung antara politisi dan pemilih; ini memungkinkan politisi untuk berbicara secara langsung dengan pemilih yang mungkin mereka pilih.

Selain itu, media sosial memungkinkan politisi untuk berbagi pengalaman kampanye mereka secara langsung dengan pemilih melalui foto atau cerita harian. Ini mendekatkan politisi dengan pemilih dan meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik. Media sosial memainkan peran penting dalam membentuk persepsi publik terhadap kandidat dan isu-isu politik. 

Pesan politik dapat menyebar dengan cepat di media sosial, mempengaruhi pendapat dan sikap masyarakat tentang masalah politik tertentu. Media sosial sangat membantu partai politik, terutama yang baru muncul, untuk meningkatkan elektabilitas mereka. Selama kampanye politik, penggunaan media sosial dapat membantu partai politik memperkenalkan diri mereka kepada masyarakat dan meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik.

Dalam praktiknya, menurut Gun Gun Heryanto (2018) menyatakan bahwa pemasaran politik dapat ditemukan selama kampanye politik, baik melalui media lini atas, media lini bawah, atau pendekatan media baru.

Dalam kasus pemasaran politik pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo -- Gibran pada Pilpres 2024 kampanye pemasaran politiknya pasangan ini melibatkan media sebagai kendaraan, sangat bisa terlihat jelas bisa dibilang paslon ini unggul dalam kampanye di media sosial terlebih adanya konten gemoy yang muncul untuk menutupi sisi militernya Prabowo, lagu oke gas, serta adanya AI yang menjadi kenaikan pamor paslon ini. 

Hal ini yang membuat Prabowo -- Gibran memenangkan kontestasi Pilpres 2024 dengan persentase tertinggi 58% dari total suara sah nasional. Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional yang dilakukan KPU, pasangan Prabowo-Gibran unggul di 36 provinsi. Selain itu, Prabowo-Gibran menggunakan pendekatan pemasaran politik yang lebih luas, termasuk bergabung dengan asosiasi atau organisasi formal dan informal, serta bergabung dengan partai politik, tokoh agama, masyarakat, pemuda, paguyuban, dan majelis taklim sebagai relawan atau tim kampanye. 

Dalam hal strategi kampanye, Prabowo-Gibran dianggap memiliki keunggulan karena konten inovatifnya yang membanjiri media sosial, yang memungkinkannya mendapatkan perhatian publik yang lebih besar dan meningkatkan partisipasi pemilih, terutama pemilih muda.

Peran media terhadap pemasaran politik sangatlah besar, akan tetapi masih banyak media yang terlalu over dalam memberitakan tentang partai politik atau calon pemimpin, hal inilah yang membuat independensi media dipertanyakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline