Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Dwi Septiyanto

Walks To Be Legend

Modernisasi Proses Pembuatan Oyek Khas Kebumen melalui Teknologi Tepat Guna

Diperbarui: 1 Desember 2022   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modernisasi Proses Pembuatan Oyek Khas Kebumen melalui Teknologi Tepat Guna

Serangkaian kegiatan masyarakat melalui kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi merupakan bentuk realistis dari penerapan perekonomian yang hidup dan sehat. Desa Kebakalan Karanggayam Kebumen merupakan daerah Cagar alam Geologi Karangsambung (CAGK) dengan mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian dan peternakan. Desa ini memiliki potensi perekonomian yang besar khususnya pada produksi hasil bumi berupa empon-empon, tembakau, umbi-umbian, kopi dan spot wisata. Hasil bumi berupa umbi-umbian salah satu contohnya adalah singkong yang diolah menjadi produk Oyek (beras singkong). Salah satu perekonomian dengan fokus produksi Oyek dilakukan oleh BUMDes Kebakalan yang memiliki anggota sebanyak 7 orang. Kapasitas Produksi yang mampu dihasilkan adalah 14 Kg per hari. Permasalahan yang dihadapi oleh BUMDes ini adalah pertama pada proses produksi masih menggunakan cara manual belum menggunakan permesinan. Masalah kedua yang dihadapi berupa higienitas, masalah ini muncul karena terlalu banyak proses yang harus dilakukan terhadap olahan menggunakan tangan.

Modernisasi Proses Pembuatan Oyek Khas Kebumen melalui Teknologi Tepat Guna

Proses Tradisional Pembuatan Oyek

Universitas Sebelas Maret bersama dengan BUMDes Kebakalan bekerjasama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perekonomian masyarakat Desa Kebakalan melalui kegiatan pengabdian. Kegiatan pengabdian yang dimaksud adalah bentuk dari perwujudan dari Hibah Pendanaan Program Kemitraan Masyarakat Kemendikbud Ristek 2022 dengan judul ajuan Proposal "Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Kebakalan Karanggayam Kebumen Melalui Perbaikan Proses Penepungan Industri Beras Sehat (OYEK)". Kegiatan ini diketuai oleh Prof. Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T. dengan melibatkan berbagai bidang disiplin ilmu dari Dosen Fakultas Teknik, Fakultas Keguruan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Pertanian. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki proses pengolahan oyek menggunakan beberapa penerapan teknologi untuk meningkatkan higienitas selain itu juga dapat meningkatkan produktivitas Oyek yang dihasilkan dalam satu hari.

Program Kemitraan ini dilakukan mulai dari bulan April sampai dengan bulan November 2022. Kegiatan diawali dari kunjungan kepada mitra. Kunjungan ini dilakukan pada 28 Mei 2022 untuk mengunjungi Mitra produksi secara langsung kemudian dilanjutkan kegiatan FGD. Kegiatan ini dilakukan untuk menyelaraskan arah tujuan yang diusung oleh TIM UNS dengan BUMDes, selain itu juga untuk menyukseskan kegiatan dalam bentuk tepat sasaran.

Kunjungan dan FGD antara TIM UNS dengan MITRA

Diskusi selanjutnya dilakukan membahas desain secara mendalam mesin yang diinginkan dan disetujui untuk dilakukan proses rancang bangun. Setelah melalui proses manufaktur di bengkel rekanan dan diskusi dengan mitra maka dapat dihasilkan dua mesin yaitu berupa mesin penepung/pemarut, dan mesin pengayak/penyaring. Mesin penepung didesain untuk memberikan akses yang mudah pada mitra untuk menghaluskan singkong. Hal ini tentunya jauh lebih efisien tenaga 90% daripada proses pemarutan manual menggunakan tangan.

Mesin Penepung/Pemarut

Mesin pengayak didesain dan diproduksi untuk mempermudah mitra dalam proses sortir tingkat kekasaran Oyek sebelum masuk pada kemasan. Secara garis besar hasil manufaktur mesin sesuai dengan desain mesin yang dapat diterima oleh mitra.

Mesin Penyaring

Semua mesin didesain dengan menggunakan motor listrik dimana secara kekuatan motor tersebut cukup untuk melakukan proses yang diinginkan, tidak terlalu bising, tidak memakan tempat yang luas, dan hemat bahan bakar serta tidak menimbulkan polusi udara berlebih. Untuk bagian mesin yang bersinggungan langsung dengan bahan makanan didesain dengan menggunakan bahan yang ramah terhadap makanan atau termasuk bahan yang food grade yaitu dari bahan stainless steel. Kemudian operasional mesin didesain seringkas mungkin sehingga operator akan mudah untuk melakukan proses persiapan, operasi, dan pembersihan setelah proses. Mesin tersebut juga didesain mudah untuk dilakukan maintenance sehingga akan berakibat awetnya mesin tersebut untuk dioperasikan.

Setelah semua mesin selesai proses manufaktur dilakukan pengecekan kelayakan mesin sebelum dikirim kepada mitra. Dari serangkaian pengecekan semua dapat disimpulkan bahwa mesin-mesin tersebut layak untuk dipakai dan dikirimkan kepada Mitra BUMDes Kebakalan. Proses serah terima Teknologi tepat guna dilakukan di Balai Desa Kebakalan pada tanggal 17 September 2022. Serah terima dilakukan oleh Ketua tim Prof. Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T. kepada Kepala Desa Kebakalan yang mewakili BUMDes Kebakalan

Serah terima mesin oleh Ketua TIM Kepada Kepala Desa Kebakalan sebagai perwakilan BUMDes Kebakalan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline