Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Dawi

Mahasiswa

Penyebab Terjadinya Bono (Ombak) di Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan

Diperbarui: 21 Mei 2024   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Teluk Meranti adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Pelalawan, Riau, Indonesia. Keadaan alamnya yaitu berupa dataran rendah berawa-rawa dengan lahan gambut yang cukup luas. Wilayah Teluk meranti dibelah oleh aliran sungai kampar yang bermuara ke selat malaka. Sepanjang aliran sungai tersebut membentang hutan lebat tropis yang sangat luas dikedua sisi sungai tersebut. Penduduk asli Teluk Meranti adalah suku melayu. Mata pencaharian penduduknya bergantung pada sektor pertanian, perkebunan, nelayan, kehutanan dan lain sebagainya. Potensi besar yang ada di kecamatan Teluk meranti yaitu dibidang pariwisata, yaitu objek wisata fenomena alamnya berupa ombak bono yang terdapat disungai kampar. fenomena alam tersebut hanya ada dua di dunia yaitu di sungai amazon, Brazil dan sungai kampar teluk meranti, pelalawan, Riau, Indonesia

                Bono Kecamatan Teluk meranti.

Bono adalah fenomena alam berupa gelombang pasang besar yang masuk ke sungai dari laut menuju pantai.

Di kecamatan teluk meranti sering mengalami Bono (Omak ) di perkirakan bulan Oktober -Desember  setiap tahunnya.penyebab terjadinya Bono di kecamatan teluk meranti ini meliputi beberapa faktor diantaranya  :

1. pasang surut pantai : Bono terjadi saat pasang surut naik perbedaan tinggi air antara sungai dan pantai menyebabkan air sungai mengalir deras ke muara pantai menciptakan gelombang besar.

2. Bentuk dan kedalaman pantai : muara pantai yang sempit dan dangkal dapat mempercepat aliran air masuk sehingga membentuk gelombang yang tinggi.

3. Angin dan cuaca : kondisi cuaca, terutama angin  yang tertiup menuju daratan dapat memperkuat  dan memperbesar gelombang Bono.

dokpri

Contoh kejadian Bono di kecamatan teluk meranti bulan November 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline