Lihat ke Halaman Asli

Komunikasi sebagai Sistem di Kehidupan Sosial

Diperbarui: 20 Mei 2022   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi merupakan sebuah kegiatan antar individu atau kelompok satu dengan individu atau kelompok lainnya yang dalam praktiknya terjadi pengiriman dan penerimaan pesan. Dalam menjalani hidup manusia tidak bisa lepas dengan komunikasi, setiap saat ingin memenuhi kebutuhan hidupnya manusia berkomunikasi dengan manusia lain agar paling minimal mendapat keadaan yang senasib untuk bekerja sama, atau bahkan dapat langsung memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu manusia hidup berkumpul dan berkelompok serta saling berinteraksi satu sama lain hingga menjadi sebuah kelompok sosial.

Tentunya dalam komunikasi terdapat suatu sistem yang mana dalam sistem tersebut memiliki susunan atas berbagai bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk tujuan tertentu. Suatu susunan yang menyusun sistem komunikasi ini terdiri dari beberapa hal.  Jika kita menggunakan dasar pendapat dari Littlejohn, maka sistem komunikasi terdiri dari 4 hal. Yaitu yang pertama Objek dari komunikasi, yang berupa elemen-elemen komunikasi seperti komunikator, komunikan, pesan, media, dan feedback. Yang kedua atribut komunikasi, yang berupa atribut atau properti komunikasi seperti sarana yang digunakan untuk berkomunikasi, entah itu telepon, surat dan sebagainya. Yang ketiga Hubungan internal komunikasi, yang berupa hubungan antar anggota komunikasi atau hubungan komunikator dan komunikan. Dan terakhir lingkungan sekitar dalam komunikasi. Dalam berkomunikasi tentunya berada di suatu lingkungan, dan tentunya dari lingkungan tersebut membuat pengaruh terhadap komunikasi. Keempat hal tersebut saling bekerja sama serta berhubungan satu sama lain.

Dalam konteks sosial sistem komunikasi sudah pasti sangat berkaitan, dan bisa dibilang sistem komunikasi ini merupakan bagian dari sistem sosial. Karena yang sudah disebutkan di awal tadi bahwa kehidupan sosial dimana individu saling berinteraksi, komunikasi sangat berperan penting dan bahkan menjadi alat yang utama untuk membentuk sebuah kelompok sosial. Oleh karena kegiatan komunikasi yang terjadi ini mengarah pada pencapaian suatu situasi integrasi sosial, maka bisa disebut hal ini sebagai komunikasi sosial. Fungsi dalam komunikasi sosial ini setidaknya memberi isyarat bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungn hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, serta terhindar dari tekanan.

Sistem komunikasi bisa dibagi menjadi 2 yaitu sistem komunikasi nonmedia dan komunikasi bermedia. Sistem Komunikasi berbasis nonmedia, yaitu komunikasi yang berbasis sosial dan mewujud dalam perangkat norma-norma sosial yang tumbuh dalam masyarakat. Sedangkan  sistem komunikasi bermedia adalah yang berkaitan dengan komponen komunikasi bermedia misalnya pers dan media cetak lainnya, serta media penyiaran termasuk di dalamnya radio, televisi, dan film. Sistem komunikasi yang ada pada suatu kelompok sosial satu dengan yang lainnya tentu bisa berbeda jenis sistem komunikasinya. Hal itu juga berdasarkan pada komponen yang membangun sistem tersebut. Contohnya jika berada di kelompok sosial yang berada di pedesaan, sistem komunikasi yang sangat dominan adalah sistem komunikasi nonmedia. Karena memang sifat sosial di dalam masyarakat pedesaan masih sangat erat, dan biasanya sumber yang paling dipercaya adalah para petinggi yang ada di desa tersebut, dan disampaikan secara langsung tanpa media apapun. Sedangkan kelompok sosial yang berada di perkotaan, sistem komunikasi yang sangat dominan adalah sistem komunikasi bermedia. Oleh karena sudah maraknya internet yang mana jika berkomunikasi tidak perlu untuk tatap muka, membuat sifat sosial di perkotaan sudah menurun. Sumber informasi yang ada bisa didapat dari berbagai sumber media. Dan tentunya sebagai orang pengguna internet biasa pun juga bisa menjadi media.

Kebebasan masyarakat kota tersebut terkadang membuat banyak terjadi kesalahan informasi yang akhirnya dapat menjadi ketidaksuaian. Sehingga sebagai penerima informasi juga harus pandai-pandai memilih dan memilah informasi serta menerima informasi dari berbagai sisi agar mengetahui perbedaan informasi yang terjadi. Sehingga dapat menelaah lebih lanjut manakah informasi yang paling benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline