Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Arzet

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

Serangan Ransomware Terhadap Pusat Data Nasional: Ancaman Terbaru Bagi Keamanan Data Negara

Diperbarui: 30 Juni 2024   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada tanggal 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional (PDN) Indonesia menjadi target serangan ransomware yang mengancam keamanan data negara. Serangan ini dilakukan oleh kelompok hacker yang menggunakan ransomware bernama Brain Cipher, yang menyebabkan gangguan serius pada layanan publik yang dijalankan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hacker tersebut menuntut tebusan sebesar Rp 131 miliar atau sekitar US$ 8 juta untuk mengembalikan akses ke data yang terenkripsi.

Kronologi serangan ini dimulai dengan terganggunya layanan imigrasi sejak 20 Juni 2024. BSSN kemudian mengonfirmasi bahwa serangan tersebut disebabkan oleh ransomware Brain Cipher yang menyerang infrastruktur pusat data Kominfo dan Telkom di Surabaya. Serangan ini diakui sebagai salah satu serangan paling parah dalam sejarah peretasan data di Indonesia, menyebabkan lumpuhnya total layanan PDN dan mengganggu layanan publik yang terkait dengan data nasional dan keamanan negara.

Serangan ini menyoroti pentingnya perlindungan data dan keamanan cyber bagi lembaga pemerintah dan swasta di Indonesia. Ancaman serangan ransomware seperti ini menuntut langkah proaktif dalam meningkatkan sistem keamanan dan kewaspadaan terhadap potensi serangan cyber di masa depan. Pemerintah Indonesia, melalui BSSN, telah berupaya untuk menangani dan memulihkan sistem yang terkena serangan. Upaya mitigasi dan pemulihan dilakukan untuk memulihkan keamanan data nasional dan mencegah serangan serupa di masa mendatang.

Serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional menjadi peringatan penting akan rentannya infrastruktur digital terhadap serangan cyber. Hal ini mendorong perlunya langkah-langkah preventif yang lebih kuat, peningkatan kesadaran akan keamanan cyber, dan investasi dalam sistem keamanan yang tangguh untuk melindungi data sensitif negara dari ancaman cyber yang semakin kompleks dan merugikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline