Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Allan Maulana

Profesi sebagai mahasiswa

Menuju Indonesia emas 2045

Diperbarui: 16 November 2024   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menuju Indonesia Emas 2045 adalah perjalanan ambisius yang bertujuan menjadikan Indonesia negara maju dengan kesejahteraan merata dan daya saing tinggi. Opini terhadap visi ini dapat mencakup beberapa poin penting:

1. Peluang dan Potensi: Indonesia memiliki populasi besar dengan bonus demografi yang masih bisa dimanfaatkan hingga 2045. Ini menjadi momentum emas untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan keterampilan. Perkembangan ekonomi digital dan teknologi juga memberi peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

2. Tantangan Utama:

Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Meskipun ada pertumbuhan ekonomi, tantangan ketimpangan tetap menjadi isu penting. Pembangunan harus dipastikan menjangkau semua lapisan masyarakat.

Pengelolaan Sumber Daya Alam: Sebagai negara kaya sumber daya, Indonesia perlu memastikan pengelolaan berkelanjutan agar sumber daya ini tidak habis atau merusak lingkungan.

Pendidikan dan Kualitas SDM: Meningkatkan kualitas pendidikan sangat penting agar tenaga kerja Indonesia mampu bersaing di pasar global. Pendidikan vokasional dan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) menjadi prioritas.

3. Peran Pemerintah dan Kebijakan: Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel menjadi pondasi utama dalam mencapai visi ini. Reformasi birokrasi, penegakan hukum, dan kebijakan ekonomi yang adaptif terhadap perubahan global sangat dibutuhkan.

4. Pembangunan Berkelanjutan: Perhatian pada lingkungan dan pembangunan berkelanjutan harus tetap menjadi prioritas. Isu perubahan iklim perlu ditangani dengan kebijakan yang mendorong energi terbarukan dan praktik bisnis yang ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline