Lihat ke Halaman Asli

Muhamad alimuhtar

Guru Kemenag

Universitas Jember Berduka, Mahasiswa FISIP Meninggal Dunia Diduga Bunuh Diri

Diperbarui: 25 Desember 2024   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Jember -- Universitas Jember (UNEJ) dikejutkan oleh peristiwa tragis yang menimpa salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berinisial DRY. Mahasiswa tersebut ditemukan meninggal dunia setelah melompat dari lantai 8 Gedung Pusat Penelitian kampus setempat. Kejadian ini dikonfirmasi melalui keterangan pers yang disampaikan oleh Wakil Rektor III UNEJ, Fendi Setiawan, di Gedung Rektorat Swastasia.

Menurut Fendi, hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa peristiwa ini bukan disebabkan oleh kecelakaan maupun tindakan kekerasan. DRY diketahui melepas barang-barang pribadinya, seperti sepatu, tas, dan telepon genggam, sesaat sebelum insiden terjadi. 

"Kami telah melakukan penelusuran melalui teman-temannya dan tidak menemukan adanya unsur perundungan yang menjadi pemicu kejadian ini. Namun, kami juga tidak dapat memastikan kondisi psikologis korban sebelum kejadian," ungkap Fendi.

Profil Korban

DRY dikenal sebagai mahasiswa yang bersifat tertutup dan cenderung sulit bergaul. Meski demikian, ia memiliki prestasi akademik yang cukup baik, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,3. Menurut beberapa teman dekatnya, korban sering menunjukkan tanda-tanda tekanan psikologis, meskipun belum diketahui secara pasti apakah hal tersebut berperan dalam peristiwa tragis ini.

"Kami mendengar dari teman-temannya bahwa korban sering merasa tertekan, tetapi kami tidak dapat memastikan apakah itu merupakan tekanan psikologis yang wajar atau ada faktor lain di baliknya. Kami belum melakukan investigasi mendalam terkait hal ini," tambah Fendi.

Tindakan Universitas

Atas kejadian ini, Universitas Jember menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Sebagai langkah antisipatif, kampus bertekad untuk memperkuat layanan konseling bagi mahasiswa yang terindikasi memiliki gangguan kesehatan mental. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dukungan psikologis yang lebih baik kepada para mahasiswa dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Kami berkomitmen untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan mental mahasiswa. Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi kami semua untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis peserta didik," tutup Fendi.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian terhadap kesehatan mental, khususnya di lingkungan akademik. Diharapkan upaya yang dilakukan Universitas Jember dapat memberikan dampak positif bagi seluruh civitas akademika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline