Jember, Jawa Timur, mencatatkan peningkatan kasus HIV/AIDS yang mengkhawatirkan. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, jumlah kasus HIV/AIDS di Jember telah mencapai 8.000 orang ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) sejak tahun 2002. Angka ini menempatkan Jember sebagai daerah dengan kasus HIV/AIDS tertinggi ketiga di Jawa Timur, setelah Surabaya dan Sidoarjo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Hendro Sulistiono, menyatakan bahwa upaya deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di Jember. "Data ini bukan untuk dibanggakan, melainkan harus segera diatasi untuk memutuskan rantai penyebarannya," tegas Hendro.
Pada tahun 2024, tercatat penambahan 600 kasus baru HIV/AIDS. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran HIV/AIDS di Jember terus meningkat. Lebih mengkhawatirkan lagi, pasien termuda yang tercatat adalah berusia 15 tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember berencana meningkatkan upaya:
1. Deteksi dini melalui tes HIV secara gratis dan anonim.
2. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS.
3. Pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi ODHA.
4. Kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan kesadaran dan pencegahan.
Masyarakat Jember harus waspada dan proaktif dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS. Penting untuk:
1. Melakukan tes HIV secara rutin.
2. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
3. Menghindari perilaku berisiko tinggi.
4. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang HIV/AIDS.
Sumber:
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Hendro Sulistiono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H