Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca

Diperbarui: 10 November 2023   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

caraharian.com

Pemanasan Global yaitu meningkatnya temperatur atmosfer, laut dan daratan Bumi. Bumi sebetulnya secara alami menjadi panas karena radiasi panas matahari yang masuk keatmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh permukaan bumi lalu dipantulkan kembali keangkasa. Karena adanya gas rumah kaca diatmosfer, diantaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap diatmosfer sehingga bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat bagi hewan, tumbuhan dan manusia untuk hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa gas rumah kaca suhu dibumi bisa sampai -18 derajat celcius. Sayangnya sekarang ini banyak gas rumah kaca diatmosfer, menyebabkan terlalu banyak panas yang dipantulkan dan mengakibatkan bumi semakin panas. 

Dalam laporan terbaru, Fourth Asessment Report, yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Cange (IPCC), salah satu badan PBB yang terdiri dari 1.3.00 ilmuan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahun terkhir inilah yang membuat planet kita semakin panas. Sejak Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm dalam 150 tahun terakhir. IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang dihasilkan manusia seperti karbon dioksida, metana dan dinitrogen oksida, khususnya selama 50 tahun terakhir telah menaikkan suhu bumi secara drastis. 

Sebelum masa Industri, aktivitas manusia tidak banyak yang mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan pertambahan gas rumah kaca di atmosfer dan menyumbang pada pemanasan global.

Ada dua cara untuk memperlambat penambahan gas rumah kaca, yaitu :

  • Mencegah karbon dioksida dilepas keatmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya ditempat lain. Cara ini disebut dengan carbon sequestration (menghilangkan karbon).
  • Mengurangi gas rumah kaca yang sudah ada. cara yang paling mudahnya adalah dengan reboisasi yang dapat mengatasi global warming. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Diseluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Dibanyak area, tanaman yang tumbuh kembali sangat sedikit karena tanah yang kehilangan kesuburannya saat diubah untuk kegunaan yang kain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan untuk mengurangi gas rumah kaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline