Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Adzka Noor S

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Syariah IPB University

Sirkuit Mandalika Daya Tarik Baru Wisata Ramah Muslim di Lombok

Diperbarui: 29 Maret 2022   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sirkuit Internasional Mandalika memiliki nama resmi Mandalika Pertamina International Street Circuit yang berada di Kota Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusatenggara Barat (NTB). Sirkuit yang memiliki panjang 4,31 km ini akan digunakan untuk menggelar balapan MotoGP 2022 yang dijadwalkan pekan ini pada tanggal 18 s- 20 Maret 2022. Sebelumnya para pembalap MotoGP sudah mencoba sirkuit ini pada tes pra-musim pada 11 - 13 Februari lalu. Sikuit Mandalika menjadi seri kedua dari 21 seri MotoGP 2022 yang sebelumnya telah digelar seri pertamanya di Qatar. Selain pergelaran MotoGP yang akan diselenggarakan nanti, sebelumnya pada 2021 Sirkuit Mandalika sudah pernah dijajal juga oleh para pembalap World Superbike (WSBK) 2021.

Sirkuit Mandalika memiliki 17 tikungan dengan beberapa titik yang menarik seperti di Tikungan 10. Tikungan 10 ini termasuk dalam tikungan yang tajam terdapat logo serta tulisan Pertamina ini menjadi tempat yang ikonik di Sirkuit Mandalika. Luas kawasan sirkuit  ini mencapai 1.035 hektare dan digadang-gadang menjadi sirkuit yang memiliki pemandangan paling indah di dunia. 

Akan tetapi yang menjadi tantangan bagi keberadaan Sirkuit Mandalika adalah justru setelah pergelaraan ini selesai, bagaimana Sirkuit Mandalika tetap menjadi daya tarik untuk wisatawan karena pergelaran seperti ini tidak diselenggarakan setiap bulannya. 

Tentunya dibalik tantangan pasti ada peluang. Adanya pergelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia khususnya perekonomian di daerah Lombok. Sektor pariwisata akan menjadi sektor yang sangat berdampak dengan tidak melupakan sektor lain seperti hotel, transportasi, restoran, dan berbagai sektor pendukung lainnya. Tidak sedikit destinasi wisata yang berada di Lombok, seperti Pantai Kuta Mandalika, Pantai Tanjung Aan, Bukit Merese, Gunung Rinjani, Gili Trawangan dan masih banyak destinasi yang bisa dikunjungi. Dengan dibangunnya Sirkuit Mandalika ini diharapkan akan menjadi daya tarik lebih bagi para wisatawan baik lokal maupun internasional. 

Sirkuit Mandalika juga berada dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia. Kawasan Ekonomi Khusus merupakan daerah dengan batas wilayah tertentu di Indonesia yang ditetapkan. Kawasan Ekonomi Khusus dapat menjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa. 

Hal tersebut yang semakin meyakinkan Mandalika memiliki potensi yang sangat besar terutama sektor pariwisatanya. Wakil Presiden Republik Indonesia, K. H. Ma'ruf Amin, memberikan pandangannya mengenai Mandalika yang dapat memiliki potensi besar menjadi wisata halal terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan Bali yang hanya sekitar 300 hektare, Mandalika sekitar 1.300 hektare, 4,3 kali lebih besar dari Bali, dengan begitu prospek dan potensinya akan sangat bagus. 

Hal ini didukung juga oleh capaian Pulau Lombok melalui dua penghargaan yaitu World Halal Travel Awards (WHTA) 2015 dengan kategori World Best Halal Tourism Destination dan kategori World Halal Best Honeymoon Destination. Lombok juga dikenal dengan julukan sebagai "Pulau Seribu Masjid". Kedepannya bukan tidak mungkin jika Mandalika menjadi destinasi tempat wisata halal atau wisata ramah muslim (muslim friendly tourism) terbesar di dunia.

Wisata ramah muslim atau wisata halal sebenarnya tidak jauh berbeda dengan wisata pada umumnya. Wisata ramah muslim bukan berarti mengubah objek wisatanya. Dalam hal ini yang dimaksud adalah memberikan penyediaan pangan yang halal dan tempat ibadah serta pelayanan dan fasilitas yang mendukung wisatawan muslim. Diharapkan dengan begitu wisatawan muslim baik lokal maupun internasional akan merasa nyaman ketika melakukan kegiatan wisata. 

Wisata ramah muslim juga bukan berarti untuk membatasi gerak dari para wisatawan, terutama wisatawan asing, mereka tetap bisa melakukan kegiatan wisata. Mengingat tren dunia internasional tentang wisata ramah muslim yang sedang meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah destinasi wisata ramah muslim di berbagai negara. Kondisi ini bukan hanya di negara dengan mayoritas penduduk muslim  saja. 

Dengan momentum ini semakin membuka jalan bagi potensi besar wisata ramah muslim Mandalika, Lombok. Untuk menjaga momentum ini dan sekaligus meningkatkan potensi yang ada, tentunya diperlukan peran dan dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, para penguasaha, dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline