Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Abidd

Mahasiswa

Pentingnya Vaksin Covid-19 bagi Remaja

Diperbarui: 2 Juli 2021   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

JEMURSARI , SURABAYA

Apa itu Vaksin Covid - 19 ?

Vaksin menjadi hal yang diprioritaskan pengembangannya saat terjadi wabah terutama yang disebabkan oleh virus baru seperti corona.

Dirangkum dari laman resmi Covid19.go.id, vaksin adalah zat yang sengaja dibuat untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu, sehingga bisa mencegah terjangkit dari penyakit tertentu tersebut.

Saat ini sudah ada 30 jenis vaksin yang diciptakan sejak konsep vaksinasi dilakukan Edward Jenner pertama kalinya pada 1796.

Bukti keberhasilan vaksin adalah musnahnya penyakit Variola (small pox) pada 1979. Sekarang kita juga dalam upaya memusnahkan campak dan polio. Indonesia sendiri saat ini bebas polio karena program imunisasi.

Dirangkum dari laman World Health Organization (WHO), vaksin mengandung antigen yang sama dengan antigen yang menyebabkan penyakit.

Namun antigen yang ada di dalam vaksin tersebut sudah dikendalikan (dilemahkan) sehingga pemberian vaksin tidak menyebabkan orang menderita penyakit seperti jika orang tersebut terpapar dengan antigen yang sama secara alamiah.

Vaksinasi adalah kegiatan pemberian vaksin kepada seseorang di mana vaksin tersebut berisi satu atau lebih antigen. Saat vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan melihatnya sebagai antigen atau musuh.

Dengan begitu, sebagai respon adanya ancaman dari musuh maka tubuh akan memproduksi antibodi untuk melawan antigen tersebut. Namun, kekebalan yang didapat melalui vaksinasi, tidaklah bertahan seumur hidup terhadap infeksi penyakit berbahaya.

Ada empat jenis vaksin, berikut di antaranya:

  1. Vaksin hidup. Di antaranya adalah Vaksin Polio Oral (OPV), campak, rotavirus, demam kuning.
  2. Vaksin yang sudah dimatikan. Di antaranya adalah vaksin pertusis utuh, IPV.
  3. Vaksin yang berisi sub unit dari antigen (antigen yang sudah dimurnikan). Di antaranya vaksin Hepatitis B.
  4. Vaksin yang berisi toksoid (Toksin yang sudah diinaktivasi). Di antaranya adalah vaksin Toksoid Tetanus dan Difteri toksoid.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline