Lihat ke Halaman Asli

Kopi “Sianida” Mengalihkan Duniaku

Diperbarui: 4 Agustus 2016   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi Sianida Mengalihkan Duniaku

Media seolah menutup informasi berita lainnya dari liputan mereka demi menyiarkan secara Live persidangan kasus Kopi Sianida. Kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica memang menyedot perhatian semua kalangan. Tidak terkecuali seorang ibu rumah tangga yang cenderung menonton gosip, akhir-akhir ini ikut nimbrung menyimak, siapa sebenarnya yang membunuh Mirna.

Setidaknya itulah yang terlihat dari aktivitas Ibu saya yang notabenenya seorang Ibu Rumah Tangga. Beliau selalu menyempatkan nongkrong  di depan Televisi untuk mengikuti perkembangan kasus kopi yang merenggut jiwa Mirna. Setiap persidangan beliau cermati dan ikut mencoba merangkai benang merah dari setiap keterangan yang disampaikan para saksi. Pun dengan adik saya yang dari dulu tidak suka menonton berita. Dia tidak tampak hanya sekedar menyenangkan hati Ibu untuk ikut menonton, tetapi benar-benar mendalami kasusnya.

 “Kenapa sih gak dia ngaku aja Jessica ini biar cepat kelar” kata ibu saya ketika menonton persidangan kemarin dengan nada geram.
 “Kalok saya sih, sepertinya bukan Jessica deh pembunuhnya” saya sengaja membantah keyakinan beliau.
 “Kakak sih tidak mengikuti perjalanan siding-sidang yang kemarin, sudah jelas dia (Jessica) pembunuhnya” sahut adik saya dengan nada sangat yakin.

Kemarin (3/8/2016) memang kami sengaja menonton bareng kelanjutan kasusnya. Sidang kemarin menghadirkan saksi ahli Forensik dan ahli Toksikologi. Saya menyimpulkan bahwa sidang kemarin masih belum membuktikan bahwa Jessica adalah pelaku pembunuhan Mirna.

***

Mungkin tidak bisa kita generalisir, tetapi jika kita memperhatikan headline dari surat kabar dan media televisi. Kasus inilah yang akhir-akhir ini masih menjadi pilihan utama hampir semua portal berita. Media seolah melupakan beberapa informasi berita penting lainnya.

Sebut contoh acara MTQ Nasional ke XXVI (28 Juli – 7 Agustus) di Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. Entah apakah memang acara ini kurang menarik untuk di-expose atau mungkin media hanya menaruh perhatian pada hal yang meningkatkan rating. Secara kebermanfaatan, jelas acara MTQ akan memberikan nuansa berbeda kepada masyarakat. Bisa saja para netizen termotivasi untuk memiliki anak yang suatu saat bisa menjadi salah satu peserta di acara tersebut.

Atau mungkin pembandingnya terlalu bernuansa religious. Kita bandingkan dengan Kemenangan Tim Sepak Bola Garuda Muda berhasil keluar sebagai juara dunia. Tim nasional (timnas) Indonesia U-15 yang diwakili tim ASIOP Apacinti menjadi juara di Gothia Cup Swedia setelah berhasil menundukkan tuan rumah Swedia IF Elfsbrog dengan skor telak 3-1 di Stadion Gamala Ullevi, Swedia, Sabtu (23/7/2016).

Berapa banyak netizen yang tahu prestasi ini? Adakah seorang Ibu Rumah Tangga peduli dengan informasi ini? Terlalu lebay kita memaksa seorang ibu RT menelisik info seperti ini. Pemuda saja yang katanya suka sepakbola belum tentu mengetahui berita ini.

Memang kelihatannya Minum Kopi lebih nikmat kita di pagi hari dibandingkan membaca Al-Qur’an atau menyehatkan badan dengan olahraga.

*Muhamad Bai’ul Hak




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline