Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Hafdi

Pengajar Bahasa Inggris

Menciptakan Budaya Positif di Sekolah: Peran Guru Penggerak dalam Mengintegrasikan Budaya Positif, Filosofi Ki Hajar Dewantara, & Prakarsa Perubahan

Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

smaithudabumiayu.sch.id

Dalam upaya membentuk budaya positif di sekolah, pendidik memiliki tanggung jawab yang mendalam untuk menerapkan konsep-konsep inti pendidikan secara komprehensif. Konsep-konsep ini meliputi disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/kelas, dan segitiga restitusi. Ketika konsep-konsep ini diintegrasikan dengan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak, visi, misi pendidikan nasional, serta Filosofi Ki Hajar Dewantara, terciptalah sebuah lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan holistik siswa. Visi dan prakarsa perubahan dari Guru Penggerak menjadi panduan praktis dalam mencapai tujuan ini.

Disiplin Positif: Mengarahkan Perilaku dengan Nilai Guru Penggerak dan Prinsip Ki Hajar Dewantara

Disiplin positif berakar pada keyakinan bahwa pembinaan dan penguatan perilaku harus dilakukan melalui pendekatan yang mendukung dan konstruktif, bukan melalui hukuman yang represif. Dalam konteks nilai-nilai Guru Penggerak, disiplin positif diterapkan dengan menekankan pentingnya teladan yang diberikan oleh guru. Guru diharapkan menjadi "penggerak" yang mampu memimpin siswa melalui keteladanan, menciptakan lingkungan di mana siswa merasa dihargai dan didukung dalam proses pembelajaran mereka.

Filosofi Ki Hajar Dewantara, yang menekankan prinsip "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani," memperkuat gagasan ini dengan menggarisbawahi pentingnya peran guru dalam memberi teladan (Ing Ngarso Sung Tulodo) di depan siswa, membangun semangat dan kerja sama (Ing Madyo Mangun Karso) di tengah mereka, serta memberikan dorongan dari belakang (Tut Wuri Handayani). Integrasi disiplin positif dengan filosofi ini memungkinkan guru untuk tidak hanya mengelola perilaku siswa, tetapi juga membentuk karakter mereka melalui pendekatan yang empatik dan memanusiakan.

Melalui visi dan prakarsa perubahan Guru Penggerak, guru dapat memberikan dukungan yang konsisten kepada siswa, mengajari mereka tentang pentingnya perilaku yang baik, dan mengintegrasikan prinsip-prinsip disiplin positif ke dalam rutinitas sehari-hari. Dengan cara ini, siswa tidak hanya memahami konsekuensi dari tindakan mereka tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai positif yang mendorong mereka untuk berperilaku baik secara konsisten.

Motivasi Perilaku Manusia: Menyeimbangkan Hukuman dan Penghargaan dengan Fokus pada Motivasi Intrinsik

Motivasi perilaku manusia adalah komponen kunci dalam pembentukan budaya positif di sekolah. Penerapan hukuman dan penghargaan harus dilakukan dengan bijaksana, dengan tujuan akhir untuk membangun motivasi intrinsik dalam diri siswa. Guru Penggerak memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang memfasilitasi pengembangan motivasi ini.

Visi Guru Penggerak adalah untuk menciptakan generasi siswa yang merdeka, berkarakter kuat, dan mampu berpikir kritis. Ini berarti bahwa guru harus berusaha mengurangi ketergantungan siswa pada motivasi ekstrinsik (seperti penghargaan materi) dan lebih fokus pada pengembangan dorongan internal untuk belajar dan berperilaku baik. Dengan menerapkan prakarsa perubahan yang selaras dengan visi ini, guru dapat menjalankan strategi penghargaan yang mendukung motivasi intrinsik siswa dan mengafirmasi perilaku positif yang didorong oleh kesadaran diri, bukan semata-mata oleh insentif eksternal.

Filosofi Ki Hajar Dewantara juga mendukung pendekatan ini, dengan menekankan pentingnya pendidikan yang membangun minat dan motivasi siswa secara alami. Ketika siswa termotivasi dari dalam diri mereka, mereka tidak hanya mencapai hasil akademis yang lebih baik tetapi juga mengembangkan karakter yang lebih kuat dan lebih berdaya.

Posisi Kontrol Restitusi: Mendorong Tanggung Jawab Melalui Pendekatan Restoratif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline