Kampus Mengajar merupakan bagian dari Kampus Merdeka yang mengajak mahasiswa di Indonesia untuk menjadi guru dan mengajar siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) di wilayah 3T (terdepan, tertinggal dan terluar). Program kampus mengajar yang dicetuskan oleh Mendikbud RI Nadim Anwar Makarim, yang bertujuan untuk menerjunkan mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia untuk dapat membantu penerapan inovasi pembelajaran, adaptasi teknologi pendidikan dan administrasi di sekolah dasar pada masa pandemi ini.
Saya Muhammad Supandi mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sebagai salah satu dari duta kampus mengajar yang lolos seleksi kampus mengajar dan di tempatkan di SDIT Al Islam Suntu Bima. Saya tidak sendiri melainkan bersama 3 rekan mahasiswi yang berasal dari perguruan tinggi yang berbeda.
Dalam kegiatan kampus mengajar di SDIT Al Islam Suntu Bima saya menemukan hal unik yang tenyata guru di sekolah tersebut mayoritas perempuan semua dan tidak ada guru laki-laki satu pun. Perwakilan duta kampus mengajar pun hanya saya sendiri guru laki-laki, dan semua rekan saya adalah perempuan. Sehingga saya merasa didiskriminasi ketika berada disekolah, akan tetapi hal tersebut tidak saya jadikan sebagai sebuah alasan untuk tidak semangat dalam program kampus mengajar dalam membantu guru dan siswa dalam memberikan kontribusi dan inovasi.
Kegiatan pembelajaran yang di mana fokus dalam bantuan mengajar, kami mahasiswa yang terbagi di masing-masing kelas untuk mendampingi para siswa untuk belajar di kelas 1-6. Saya diberi amanah untuk membantu mengajar siswa kelas 3-5. Dalam proses mendampingi saya langsung menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan akan tetapi tidak keluar dari pemberian pengetahuan kognitif siswa. Seperti pada umumnya pada kegiatan awal di SDIT Al Islam Suntu sebelum mengawali pembelajaran mereka membaca surah pendek dan beberapa hadits yang telah mereka hafalkan.
Setelah membaca surah pendek saya memberikan semangat dan motivasi kepada para siswa agar mereka bisa mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat dan antusias yang tinggi. Contoh yang saya berikan di awal pembelajaran seperti tepuk semangat, permainan, dan juga nyanyian. Kemudian kegiatan inti yaitu membantu mengajarkan literasi dan numerasi kepada siswa. Para siswa mendengarkan dan mengamati apa yang saya jelaskan dan kemudian para siswa dibuat kelompok untuk berdiskusi terkait dengan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Pada kegiatan bantuan mengajar saya mendampingi guru PAI dalam proses pembelajaran membantu mengajarkan membaca iqro dan al-quran serta menerima hafalan surah pendek dan hadits siswa kelas 1-3. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh sekolah. Karena dalam kondisi pandemi siswa sangat dibatasi dan benar-benar membutuhkan guru dalam proses pembelajaran agar siswa tidak mudah lupa dengan apa yang telah mereka pelajari sebelumnya.
Kegiatan kampus mengajar juga memberikan kegiatan inovasi yaitu adaptasi teknologi yang merupakan salah satu program dari bantuan mengajar. Dalam kegiatan ini kami membagi sedikit ilmu terkait penggunaan media pembelajaran seperti zoom, google meet, google drive, google form, dsb. Para dewan guru dalam mengikuti kegiatan ini sangat antusias sekali, karena pembelajaran menggunakan media-media ini sangat penting pada kondisi saat ini.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para guru bisa menggunakan media pembelajaran menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya. Dalam kondisi seperti ini media pembelajaran sangat penting untuk digunakan oleh para guru dalam proses belajar mengajar. Misalnya pada penggunaan google form untuk membuat daftar presensi secara online dengan demikian sangat lah penting untuk guru dan siswa paham terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis terknologi.