Jalan Dago adalah salah satu ikon kota Bandung, menyimpan berbagai cerita menarik tentang kehidupan urban. Di antara hiruk pikuk kendaraan dan padatnya aktivitas, sosok Abah Muchtar hadir memberikan warna berbeda melalui pertunjukan uniknya dengan boneka kayu di persimpangan lampu merah jalan dago.
Perjalanan Hidup yang Menginspirasi
Abah Muchtar memulai karirnya sebagai pengamen jalanan di awal tahun 2000-an. Berawal dari kesederhanaan alat musik yang ia bawa, kreativitasnya kemudian membawanya pada ide untuk menciptakan boneka kayu sebagai sarana pertunjukan. Keputusan ini tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga memberikan warna berbeda pada seni jalanan di Kota Bandung.
Keunikan Boneka Kayu
Boneka kayu yang menjadi ciri khas Abah Muchtar bukanlah boneka biasa. Setiap boneka dipahat dengan teliti, dilengkapi dengan sistem penggerak sederhana namun efektif yang memungkinkan boneka tersebut menari mengikuti irama musik. Material yang digunakan berasal dari kayu jati bekas yang ia olah sendiri, menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekaligus kemampuannya dalam mendaur ulang material.
Sosok di Balik Boneka Kayu
Abah Muchtar, pria paruh baya yang dikenal dengan kreativitasnya menghibur pengguna jalan melalui pertunjukan boneka kayunya. Dengan pakaian sederhana dan senyum ramah, ia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari landscape jalanan Dago.
Kreativitas yang Menghibur
Yang membedakan Abah Muchtar dari pengamen lainnya adalah boneka kayu yang ia mainkan. Boneka tersebut dibuat dengan detail yang menarik, mampu bergerak mengikuti irama musik yang ia mainkan. Setiap gerakan boneka dikendalikan dengan terampil, menciptakan pertunjukan mini yang menghibur para pengendara yang sedang menunggu lampu hijau.
Pertunjukan yang Menginspirasi
Pertunjukan Abah Muchtar bukan sekadar hiburan jalanan biasa. Melalui boneka kayunya, ia menyampaikan pesan tentang kreativitas dan kegigihan dalam mencari nafkah secara halal. Boneka-boneka tersebut seringkali menari mengikuti lagu-lagu tradisional Sunda atau lagu-lagu populer, menciptakan perpaduan unik antara tradisi dan modernitas.