Senin, 19 Agustus 2024 mahasiswa KKN Kelompok 59 UIN Gusdur mengadakan Sosialisasi Sampah Organik dan Anorganik di SDN 02 Padek. Program sosialisasi ini dilakukan kepada siswa kelas lima. Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN Kelompok 59 UIN Gusdur memberikan penjelasan kepada siswa tentang sampah organik dan anorganik serta lama waktu penguraiannya.
Sampah organik atau bisa disebut dengan sampah basah yang berasal dari makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, ranting pohon, sehingga mudah hancur dan terurai. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk kompos.Setelah mahasiswa KKN 59 Kelompok 59 UIN Gusdur menjelaskan tentang sampah organik, selanjutnya tentang sampah anorganik.
Sampah anorganik berasal dari botol, kaleng, plastik, maupun sampah bekas alat-alat elektronik lainnya. Sampah anorganik ini bisa bertahan sampai ratusan tahun, sehingga dampaknya akan sangat lama. Sosialisasi ini juga bersamaan dengan adanya pelatihan pemanfaatan barang bekas menjadi sebuah kerajinan tempat pensil. Tujuan dari pelatihan pembuatan kerajinan ini supaya siswa tidak membuang sampah sembarangan dan bisa memanfaatkan sampah (barang bekas) menjadi sebuah kerajinan.
Sosialisasi sampah organik dan anorganik serta membuat kerajinan dari barang bekas sangat bermanfaat bagi siswa karena dapat menyadarkan mereka untuk tetap menjaga lingkungannya dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Hal tersebut memberikan dampak yang baik kepada siswa agar memiliki perilaku menjaga lingkungan dan mereka tidak membuang sampah sembarangan. Kami pun dapat memberikan pemahaman lanjutan nantinya tentang hal ini kepada siswa melalui pembuatan kerajinan dari barang bekas," ucap salah satu mahasiswa KKN 59 Kelompok 59 UIN Gusdur.
Menurut koordinator desa KKN 59 Kelompok 59 UIN Gusdur yaitu Fakhrudin Aman "Beredar di media sosial bahwa kabupaten pemalang sedang memiliki masalah tentang sampah, TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang sampai saat ini belum dibuat, menjadikan masalah sampah di masing-masing desa belum teratasi, maka dalam rangka mengurangi banyak sampah, kami memberikan pemahaman dan arahan kepada anak-anak SD untuk berkarya dengan memanfaatkan sampah untuk menjadi kerajinan, hal demikian belum mengatasi, tapi setidaknya mengurangi".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H