Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Saedin

Sebagai pendidik di sekolah menengah umum (SMAN 1 Jampangkulon)

Jerit Bumi Jampang

Diperbarui: 18 Desember 2024   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Antrian kelangkaan BBM Di POM (Sumber : Foto Pribadi)

Jerit Bumi Jampang

Karya : Muhamad Saedin

Jerit itu menggaung, menggurat langit muram,
Bumi Jampang meratap di bawah hujan hitam,
Air meluap, menelan batasan,
Longsor datang, membungkam jalanan.

Listrik lenyap bersama cahaya malam,
Kegelapan membisikkan kisah kelam,
Transportasi lumpuh, tak lagi bergerak,
Di tanah ini, kehidupan seakan terkunci rapat.

BBM menjadi bisik yang langka,
Pencariannya bagai meniti asa yang sirna,
Jerit anak-anak dan keluh para ibu,
Menggema di sela-sela rintik yang pilu.

Di bawah bayang-bayang duka yang pekat,
Bumi Jampang memanggil, rindu yang hangat,
Untuk tangan-tangan yang tulus berbagi,
Menyulam harapan dari serpihan tragedi.

Hujan masih turun, namun doa pun turut,
Memohon kekuatan, menepis keluh yang larut,
Bumi Jampang engkau takkan sendiri,
Dari luka ini, bangkitlah kembali.

Jampangkulon,06 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline