Lihat ke Halaman Asli

Review Buku Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 (Jilid 1)

Diperbarui: 24 Desember 2023   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto Sumber pribadi)

JUDUL BUKU                      : PENGANTAR SEJARAH INDONESIA BARU : 1500-1900 (JILID 1)

PENULIS                               : SARTONO KARTODIRDJO

PENERBIT                            : PENERBIT OMBAK

TAHUN TERBIT                   :  2019

JUMLAH HAL                      : 472 Hlm

Buku Pengantar Sejarah Indonesia Baru Ini dapat dikatakan sebagai pelengkap dari SNI (Sejarah Nasional Indonesia), yang disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang ditulis oleh Sartono Kartodirdjo. Sebagai sejarawan akademik yang mempelopori pengembangan pendekatan baru dalam tradisi penulisan sejarah Indonesia, Sartono Kartodirdjo hadir dengan “historiografis Indonesia altenatif” melalui sejarah kritis, sejarah structural, sejarah dengan pendekatan ilmu sosial, sejarah multidimensional atau sejarah deskripsi-analitis. Dari sejak awal Sartono menyadari bahwa Indonesia sentris yang dihasilkan dari seminar Sejarah tahun 1957 “tidak aplikatif” untuk merekonstruksi masa lalu Indonesia sebagai sebuah kajian yang eksplanatif. Oleh karena itu diperlukan sebuah metodologi untuk dapat Menyusun buku sejarah Indonesia yang mampu keluar dari jebakan intersubjektivitas yang selalu ada dalam konstruksi sejarah.

Merujuk pada judul dan bagaimana buku ini diorganisikan, ada beberapa hal menarik untuk diperbincangkan lebih jauh. Berbeda dengan Sebagian buku yang pernah ada pada waktu ketika buku ini pertama kali di publikasi, penggunaan kata  “sejarah Indonesia baru” menunjukan bahwa Sartono Kartodirdjo berupa keluar dari hegemoni terminologi kata modern dan kolonial yang banyak digunakan untuk merunjuk pada suatu keumuman periodesasi dalam sejarah Indonesia.

Dari judul PENGANTAR SEJARAH INDONESIA BARU : 1500-1900  dapat dikatakan, logika periodisasi yang dibangun Sartono Kartodirdjo terhadap proses dan penjelasan sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi 2, yaitu : sejarah Indonesia lama sebelum 1500 dan sejarah Indonesia baru setelah 1500, bukan pra-modern dan modern atau pra-kolonial dan kolonial yang mengacu pada hegemoni superioritas Barat. Sartono Kartodirdjo melihat abad ke-16 sebagai kategorisasi baru terpisah dari periode sejarah Indonesia sebelumnya, yang memiliki keterkaitan erat dengan keadaan kemudian yang menciptakan keberadaan Indonesia sebagai sebuah entitas baru pada abad ke-20, setelah melalui proses kolonialisme. Proses intergrasi yang terjadi sejak 1500 itulah yang kemudian membentuk Indonesia baru yang dikenal saat ini , yang menempatkan islam dan barat sebagai variable dominan didalamnya. Jika di bandingkan dengan M.C Ricklefs, tentu saja struktur berpikir Sartono Kartodirdjo berbeda, walaupun keduanya sama-sama mencoba lepas dari tradisi kolonial sentrisme dalam memahami sebuah kemodernan.

Buku Pengantar Sejarah Indonesia Baru : 1500-1900 jilid pertama ini terdiri dari 8 bab, yakni :

  • Bab I : Pelayaran dan Perdagangan Sebelum 1500
  • Bab II : Perkembangan Kerajaan-kerajaan islam abad ke-16
  • Bab III : Perluasan kekuasaan Aceh-Mataram-Makassar (1600-1700)
  • Bab IV : Perpecahan dan Campur Tangan Kumpeni (1600-1700)
  • Bab V : Kemunduran di Jawa dan penetrasi kumpeni
  • Bab VI : kemunduran di Luar jawa dan penetrasi kumpeni (1700-1800)
  • Bab VII : Sistem sosial ekonomi abad ke-19
  • Bab VIII : Perlawanan Terhadap Penetrasi kolonial.

KELEBIHAN BUKU

Buku ini memiliki dimensi sejarah kritis dan eksplanatif yang menjadi ciri dari historiografi Indonesia sesntris yang dikembangjan oleh Sartono Kartodirdjo dalam buku teks ini. Selain itu para pembaca akan dibawa masuk ke dalam tradisi historiografi yang mampu membangun kesadaran sejarah dan wawasan yang luas tanpa harus kehilangan semangat kebangsaannya.


KEKURANGAN BUKU

Kekurangan buku ini ialah terhadap mereka yang belum terbiasa pada buku yang alur kronologisnya terpontong oleh pola atau sistematika berpikir yang di dalam buku ini di sebutkan sebagai “sejarah analitik structural”. Disisi lain para pembaca juga harus sedikit berkorban dan dituntut lebih telaten untuk mendapatkan fakta-fakta sejarah secara kronologis, sebagaimana yang terdapat dengan mudah ditemukan pada buku-buku teks yang bersifat ensiklopedia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline